Bisnis.com, JAKARTA -- Investor melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan sangat optimis, bukan sekadar kredit rating yang membaik, melainkan juga potensi pertumbuhan jangka menengah dan panjang yang amat menjanjikan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan dirinya berdiskusi dengan para investor dan mendengar banyak optimisme serta apresiasi dari mereka.
"Banyak investor yang melihat pertumbuhan ekonomi kita sangat optimistis dan cukup apresiasif. Namun itu bukan refleksi dari credit rating atau Ease of Doing Business (EoDB), melainkan juga potensi medium dan long term cukup menjanjikan," katanya di Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 3 tahun belakangan ini sangat menjanjikan, karena selalu menunjukkan tren positif. "Dari 2015 4,8% menjadi 5,0 [pada 2016], jadi 5,1% [pada 2017] dan tahun ini kita memperkirakan 5,4%," katanya.
Investor juga melihat dari sisi reformasi peraturan yang sedang berjalan, seperti dalam penyusunan APBN dan pencapaian realisasi target pajak.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, target penerimaan pajak dalam APBN 2018 adalah Rp1.424 triliun, atau naik 11,17% dari realisasi pada 2017.
Baca Juga
"Dan banyak investor yang scrutinize ketika melihat pertumbuhan pajak kita, dan progres itu yang mereka lihat sebagai prospek untuk ke depan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel