Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR BERAS: Soal Pasokan India, Ini Kata Bulog

Direktur Pengadaan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Andrianto Wahyu Adi mengatakan pihaknya masih memantau pergerakan yang dilakukan oleh India untuk rencana ekspor berasnya ke Indonesia
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA– Direktur Pengadaan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Andrianto Wahyu Adi mengatakan pihaknya masih memantau pergerakan yang dilakukan oleh India untuk rencana ekspor berasnya ke Indonesia.

 “India sedang kami pantau. Sedang muat,” kata kepada Bisnis, Senin (19/2/2018).

Sejak diputuskan hasil lelang beberapa waktu lalu, India masuk daftar negara yang akan memasok beras medium sebanyak 20.000 ton. Namun dalam perjalanan saat dimulainya impor beras, India mulai 'hilang' dari daftar eksportir, pasalnya tidak ada kabar jelas dari negara tersebut terkait kepastian menjadi pemasok beras.

Kondisi tersebut membuat pemerintah hanya dapat memastikan memasok 261.000 ton setelah dikurangi untuk India. Sementara negara lainnya yakni Vietnam melalui perusahaan Vinafood I dan Vinafood II masing-masing sebanyak 70.000 dan 71.000 ton. Adapun Thailad juga bakal menyalurkan beras melalui tiga suplier negara itu dengan masing-masing 40.000 ton.

Dari catatan Bulog, hingga 19 Februari total beras yang masuk ke gudang atau sudah berada di perairan Indonesia berjumlah 137.250 ton. Pada gelombang pertama telah dipasok beras 57.000 dibagi di tiga pelabuhan yakni Tenau Kupang 10.000 ton, Indah Kiat Merak 6.000 ton, dan Tanjung Priok 41.000 ton.

Selanjutnya pada gelombang kedua total 74.750 ton dilabuhkan di beberapa pelabuhan lain yakni Pelabuhan Tanjung Perak Jawa Timur 20.000 ton, Tanjung Priok 30.000 ton, Panjang Lampung 25.500 ton, dan Benoa Bali sebanyak 4.740 ton.

“Jumlah ini ada yang sudah sandar atau bongkar, ada pula yang masih di perairan pelabuhan,” katanya.

Sementara di tempat terpisah, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan beras impor yang sedang dipasok dari tiga negara tersebut akan menjadi cadangan beras pemerintah. Belum diketahui kapan beras tersebut digelontorkan ke pasar.

“Bisa kapan saja digunakan. Kami terus isi saja, jangan khawatir [stok beras kosong],” kata Enggar usai meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (19/2/2018).

Ketua Satuan Tugas Pangan Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap impor beras tersebut. Pemantauan beras juga akan berkoordinasi dengan Satgas pangan di daerah.

“Satgas pangan ikut mengawasi impor beras yang ada,” sebutnya.

Secara terpisah Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo mengatakan Mendag memastikan stok beras impor tidak akan dikeluarkan selama masa panen. Hal ini untuk membuat harga tetap stabil.

“Mendag komitmen untuk beras impor tidak dikeluarkan [saat panen raya]. Masuk ke Indonesia langsung masuk ke gudang Bulog dan kunci dipegang salah satunya oleh Ketua Satgas Pangan,” sebut Arief.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper