Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rilis Data CPI AS Membaik, The Fed Bisa Naikkan Suku Bunga Lebih Dari Tiga Kali

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen (CPI) AS meningkat 0,5% daripada bulan sebelumnya, di atas estimasi median para ekonom di level 0,3%. Laporan itu membuat pasar bergolak
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen (CPI) AS meningkat 0,5% daripada bulan sebelumnya, di atas estimasi median para ekonom di level 0,3%. Laporan itu membuat pasar bergolak.

Pasalnya, hal itu menambah spekulasi pasar untuk kenaikan inflasi. Kemudian akan memicu The Fed untuk kenaikan suku bunga lebih dari tiga kali. Pada proyeksinya Desember lalu, hanya ada empat pejabat yang menyatakan akan ada empat atau lebih kenaikan suku bunga di 2018.

Dengan membaiknya rilis data CPI Paman Sam pada Rabu (14/2), bukan tidak mungkin bagi The Fed untuk mengubah proyeksi kenaikan suku bunganya pada rapat kebijakan 20-21 Maret 2018 nanti.

Porsi yang banyak melambungkan indeks CPI AS adalah lonjakan harga pakaian bulanan sebanyak 1,7%, kenaikan tertinggi sejak 1990. Sementara kategori lain yang berkontribusi untuk kenaikan indeks harga konsumen AS itu juga datang dari faktor sewa dan sewa-antar-pemilik yang keduanya naik 0,3% dari Desember, perawatan medis juga naik ke level 0,4% dan asuransi kendaraan bermotor meningkat sebesar 1,3%, terbesar sejak 2001.

Paul Ashworth, kepala ekonom AS untuk Capital Economics menyatakan bahwa laporan itu menjelaskan dua hal. Yakni perekonomian sejatinya tidak sekuat yang dibayangkan, tetapi di sisi lain inflasi mungkin akan sedikit naik.

“The Fed sepertinya bergantung kepada sisi inflasi dalam cerita ini,” katanya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (16/2).

Sementara Michael Gapen, Kepala Ekonom AS di Barclays Plc New York mengatakan bahwa The Fed akan memerlukan pengaturan ulang mengenai perkiraan kenaikan suku bunga.

“Hal itu akan membawa kepada kebijakan yang lebih ketat. Memindahkan mediannya pada Maret nanti mungkin akan menjadi tantangan yang sulit,” katanya

Untuk diketahui, sebenarnya ketika Federal Reserve menproyeksikan kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali untuk 2018, para pejabat The Fed di saat yang sama juga mengindikasikan bahwa inflasi akan meningkat di 2018.

Oleh karena itu, pasar telah mengantisipasi untuk kenaikan suku bunga pada Maret dan Juni tahun ini.

Gubernur The Fed Jerome Powell pun telah menyinggung dalam pidato pelantikannya, Selasa (13/2) bahwa bank sentral AS akan tetap pada rencana kenaikan suku bunga secara perlahan, “Kami akan tetap waspada dengan perkembangan risiko dalam stabilitas keuangan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper