Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

60% Warga Jakarta Akan Gunakan Angkutan Umum Pada 2029

Pada 2029, 60% masyarakat di Jakarta akan menggunakan angkutan umum lantaran sudah terbangun moda transportasi massal yang baru.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) memasuki kereta bandara saat uji coba menuju Bandara Soekarno Hatta di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (5/12)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) memasuki kereta bandara saat uji coba menuju Bandara Soekarno Hatta di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (5/12)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Pada 2029, 60% masyarakat di Jakarta akan menggunakan angkutan umum lantaran sudah terbangun moda transportasi massal yang baru.

Angka tersebut menjadi target yang ditetapkan pemerintah. "Saat ini masih sekitar 30%," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (14/2/2018) usai membuka diskusi yang bertajuk "Mempercepat Proyek Infrastruktur".

Menurut Budi, selain sudah terbangunnya moda transportasi massal yang baru, seperti LRT dan MRT yang ditargetkan terintegrasi dengan moda lainnya, seperti bus, kereta rel listrik (KRL) dan kereta bandara, juga akan dibangun hunian berbasis transportasi atau transit oriented developtment (TOD) di sejumlah simpul LRT dan MRT.

Dia menyebutkan untuk MRT akan dibuat TOD di 10 titik, seperti Dukuh Atas, Ratu Plaza, Kejaksaan Agung dan lainnya, kemudian juga akan dibuat di Ciputat, Tanah Abang dan lainnya.

TOD itu prinsipnya simpul kegiatan moda tertentu dengan moda yang lain. "Coba pergi ke Tokyo, enaknya naik kereta kan, karena cepat, murah dan ramah lingkungan," katanya.

Budi menjelaskan pihaknya akan berupaya membuat TOD yang lebih padat. Artinya, dari satu pusat kegiatan, baik itu kantor atau permukiman ke pusat transportasi tidak begitu jauh. "Sehingga dari satu tempat ke tempat lain, jalan kaki saja," katanya.

Untuk itu, menurut dia, dibutuhkan keseriusan baik dari pemerintah maupun swasta untuk membangun TOD karena manfaat yang diambil sangat besar, terutama mengurangi kemacetan jalan raya.

"MRT, LRT ini berlangsung ratusan tahun. Kalau kita salah, akan meninggalkan suatu hal yang tidak enak. Untuk itu, pemangku kepentingan harus duduk sama-sama, untuk menjadikan Jakarta lebih baik, selain itu tumbuh titik komersil agar fungsi-fungsi itu berlangsung dengan baik," katanya.

Dia menambahkan, bukan hanya Jakarta tetapi daerah lainnya juga didorong untuk mengembangkan moda transportasi dengan baik dan memanfaatkan simpul-simpul strategisnya.

"Saya minta pemerintah daerah menyadari pembangunan itu dan mengambil langkah-langkah, menyediakan lahan, mensinergikan moda angkutan dan membentuk lembaga yang tata kelolanya baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper