Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Siapkan Insentif untuk Dorong Kemajuan Industri

Kementerian Perindustrian tengah memperjuangkan insentif tambahan bagi industri yang berencana memperluas usaha.
Pekerja menyelesaikan pembuatan kue kering di pabrik PT Bonli Cipta Sejahtera di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12)./JIBI-Rachman
Pekerja menyelesaikan pembuatan kue kering di pabrik PT Bonli Cipta Sejahtera di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian tengah memperjuangkan insentif tambahan bagi industri yang berencana memperluas usaha.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar mengatakan pihaknya terus mendorong industri untuk meningkatkan kapasitas dan lebih ekspansif. Untuk mendorong perkembangan industri, Kemenperin juga mendorong perbaikan insentif dari besaran yang berlaku saat ini. 

"Industri wajib di dalam kawasan kecuali untuk industri yang membutuhkan perlakuan khusus seperti petrokimia," kata Haris seusai menghadiri diskusi rapat panel yang membahas peningkatan ekspor di Kementerian Luar Negeri, Selasa (13/2/2018). 

Saat ini sebagian besar kawasan industri dibangun oleh swasta. Dukungan pemerintah ditunjukkan melalui pembangunan infrastruktur, termasuk jalan dan tangki timbun seperti yang dilakukan di Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatra Utara. Selain itu, Kemenperin juga merumuskan aturan insentif untuk memudahkan investor.

Kemenperin misalnya tengah menyiapkan insentif fiskal untuk menggairahkan industri.

"Kami ditugaskan 2 minggu ini membahas insentif fiskal yang dapat diberikan ke industri. Kami harapkan secepatnya [ada keputusan]," katanya. 

Insentif misalnya akan diberikan bagi pabrikan yang melakukan ekspansi usaha. Insentif juga akan diberikan berdasarkan pertimbangan jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor padat karya.

Kemenperin mengusulkan tax allowance sebesar 200% bagi industri yang mengembangkan pendidikan vokasi dan tax allowance sebesar 300% bagi perusahaan yang aktif dalam kegiatan riset dan pengembangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper