Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisatawan Nusantara Lebih Pilih Destinasi Lokal

Wisatawan nasional sudah mulai memilih untuk lebih berlibur di dalam negeri ketimbang keluar negeri. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mengatakan hal tersebut dapat dilihat di beberapa tempat wisata nasional yang lebih dipenuhi oleh wisatawan Nusantara (wisnus) dibandingkan wisatawan mancanegara (wisman).
Ratusan rumah di kawasan bantaran Sungai Brantas terlihat seragam berwarna biru setelah pengecatan selesai dilakukan, di Kampung Biru-Kiduldalem, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/10)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto
Ratusan rumah di kawasan bantaran Sungai Brantas terlihat seragam berwarna biru setelah pengecatan selesai dilakukan, di Kampung Biru-Kiduldalem, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/10)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA - Wisatawan nasional sudah mulai memilih untuk lebih berlibur di dalam negeri ketimbang keluar negeri.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mengatakan hal tersebut dapat dilihat di beberapa tempat wisata nasional yang lebih dipenuhi oleh wisatawan Nusantara (wisnus) dibandingkan wisatawan mancanegara (wisman).

"Jadi, memang kita melihat pergeseran konsumsi jalan-jalan masyarakat. Mereka lebih banyak jalan-jalan di dalam negeri," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (12/2/2018).

Beberapa destinasi domestik yang menjadi tujuan utama adalah Malang, Raja Ampat, Banyuwangi, dan Bunaken. Menurut Ari, fenomena positif ini merupakan hasil dari perbaikan daya beli masyarakat kelas menengah atas dan mereka sudah mulai memilih Indonesia untuk membelanjakan kebutuhan bersantainya.

"Akan lebih baik lagi jika mereka banyak belanja produk dalam negeri ketika berwisata. Jadi, multiplier effect-nya lebih terasa," tambahnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), neraca jasa perjalanan kuartal IV/2017 mencatat adanya surplus sebesar US$1 miliar. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan capaian kuartal sebelumnya.

Realisasi neraca jasa perjalanan tersebut dipengaruhi turunnya penerimaan jasa perjalanan sebesar 13,3% quarter-to-quarter (qtq). Pembayaran jasa perjalanan bahkan mengalami penyusutan yang lebih besar, yakni 18,5% qtq.

Selain itu, jumlah wisman yang berkunjung menyusut menjadi 2,88 juta orang dari kuartal III/2017 yang mencapai 3,5 juta orang. Kondisi lebih disebabkan erupsi Gunung Agung di Bali pada November-Desember 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper