Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cukai Plastik Bukan Cara Efektif Kurangi Sampah

Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) berharap pemerintah membatalkan rencana pengenaan cukai terhadap produk karena dinilai tidak efektif untuk menangani sampah plastik.
Limbah plastik./Reuters
Limbah plastik./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) berharap pemerintah membatalkan rencana pengenaan cukai terhadap produk karena dinilai tidak efektif untuk menangani sampah plastik.

Suhat Miyarso, Wakil Ketua Umum Inaplas, mengatakan asosiasi belum menghitung secara langusng dampak pengenaan cukai terhadap kinerja industri. Kendati demikian, secara psikologis rencana ini sangat menganggu bisnis.

“Dari pengusaha inginnya dihilangkan saja karena buang-buang energi. Lebih baik energinya dipakai untuk menangani sampah plastik, saya yakin biaya pengumpulan cukai nanti lebih besar dibandingkan dengan dana yang didapat,” katanya di Jakarta, Senin (5/2/2018).

Menurutnya, anggapan bahwa plastik merupakan bahan yang merugikan merupakan anggapan yang salah karena material plastik tidak membahayakan tubuh seperti alkohol atau rokok, tetapi menjadi masalah lingkungan karena tidak dikelola dengan baik. Suhat menuturkan diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk dapat menangani masalah sampah plastik karena tidak dapat dikerjakan oleh para pelaku industri saja.

Lebih jauh, dia menyatakan pelaku industri telah menyampaikan beberapa masukan kepada pemerintah terkait penanganan sampah plastik. Pelaku industri juga sudah melakukan program manajemen sampah zero yang dimulai di Cirebon pada tahun lalu.

Dalam program ini sampah plastik ditangani secara penuh di level kelurahan atau kecamatan, sehingga tidak ada lagi sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, pelaku industri juga menyediakan insinerator dan lahan pembuatan kompos di lingkungan kelurahan dan kecamatan untuk mengolah sampah.

“Tahun ini akan kami mulai di Cilegon dan tempat-tempat lain dengan skala kecil,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper