Bisnis.com, JAKARTA - Newcrest Mining Limited menyatakan kerja sama dengan PT Antam Tbk. melalui sebuah aliansi strategis akan fokus pada pengembangan wilayah-wilayah dengan cadangan mineral tinggi di Indonesia bagian Timur.
Dalam laporan eksplorasi yang dirilis Selasa (30/1/2018), aliansi strategis yang mengidentifikasi potensi cadangan emas tersebut juga akan mempertimbangkan wilayah Sulawesi Utara untuk dianalisis di masa depan.
Adapun aliansi strategis antara kedua perusahaan itu ditandatangani pada 6 November 2016 dengan jangka waktu selama dua tahun. Dengan berjalannya kegiatan eksplorasi, kedua perusahaan siap memperpanjang kembali kerja sama tersebut.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan bisa berlanjut pada pembentukan usaha patungan (joint venture/JV) baru.
Sebelumnya, Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan sejauh ini kerja sama hanya dilakukan dengan Newcrest. Setelah ditemukan cadangan yang ekonomis untuk ditambang, kedua perusahaan akan membentuk JV baru.
"Sampai sekarang dengan Nercrest. Sebelumnya dengan mereka sudah juga kan di Halmahera," katanya.
Dia menjelaskan identifikasi cadangan emas bersama perusahaan asal Autralia tersebut dilakukan pada wilayah-wilayah baru. Seluruhnya merupakan area yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya (greenfields).
"Kami sudah hubungi beberapa kepala daerah supaya area-area itu bisa masuk wilayah pertambangan. Kedua, bagaimana supaya bisa dilakukan lelang," ujarnya.
Dia menyatakan beberapa daerah yang telah mendapat perhatian lebih adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Arie mengaku sudah menemukan prospek yang cukup baik di daerah-daerah tersebut.
Nantinya, pengembangan tambang baru itu akan menggantikan tambang emas Pongkor di Jawa Barat yang cadangannya sudah tipis. Sama halnya dengan Pongkor, tambang emas Gosowong di Halmahera, Maluku Utara, yang dioperasikan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) juga tidak akan bertahan lama.
Perusahaan pelat merah itu tercatat memiliki 25% saham NHM, sementara 75% sisanya dikendalikan oleh Newcrest.