Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirNav Optimalisasi Jalur Penerbangan Selatan Jawa

AirNav Indonesia bakal mengoptimalkan jalur penerbangan di selatan Jawa dengan meningkatkan level navigasi di tiga bandara dan membuka rute Tango One.
Suasana ruang approach control AirNav./Bisnis.com
Suasana ruang approach control AirNav./Bisnis.com

Bisnis.com, TASIKMALAYA - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia bakal mengoptimalkan jalur penerbangan di selatan Jawa dengan meningkatkan level navigasi di tiga bandara dan membuka rute Tango One.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, layanan navigasi penerbangan di jalur selatan akan ditingkatkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Dia menambahkan ada tiga bandara yang menjadi fokus AirNav untuk ditingkatkan level navigasinya, yaitu Bandara Wiriadinata Tasikmalaya, Bandara Wirasaba Purbalingga, dan Bandara New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo.

Di Tasikmalaya, AirNav akan merenovasi menara dan memperbaiki peralatan navigasi. "Kami akan ganti instrumen IDF [Automatic Direction Finder], itu generasi pertama yang sudah tua. Kami akan pasang VOR DME [VHF Omni Range (VOR) Distance Measuring Equipment] untuk meningkatkan visibility saat pesawat akan mendarat," jelasnya di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (25/1/2018).

Sementara itu, di Purbalingga, Jawa Tengah, AirNav akan melakukan pengembangan bandara baru dengan berkolaborasi bersama TNI AU, pemerintah daerah, dan pengelola bandara. Operasional Bandara Wirasaba dijadwalkan pada Desember 2019.

Adapun di Kulonprogo, AirNav telah mengalokasikan dana Rp79,6 miliar untuk investasi pembangunan tower beserta peralatan fasilitas pendukungnya.

Langkah penting lain yang telah ditempuh AirNav untuk mengoptimalkan jalur selatan adalah membuka penerbangan selatan Jawa atau Tango One sejak Oktober 2017.

Novie menyebutkan rute tersebut adalah rute penerbangan domestik pertama berbasis satelit. Selama ini rute berbasis satelit baru mencakup rute internasional.

"Dengan menggunakan satelit sebagai basis utama navigasi, pengaturan lalu lintas penerbangan akan menjadi lebih presisi dan akurat,” ucap Novie.

Dia menjelaskan rute selatan Jawa ini perlu dibuat karena penerbangan di sisi utara pulau Jawa sangat padat. AirNav mencatat, sekitar 4.000 penerbangan setiap bulan melintasi ruang udara di Jawa bagian utara.

Novie menekankan AirNav bertugas mengawal keselamatan penerbangan dengan meningkatkan kapasitas ruang udara dan efisiensi penerbangan. Hal itu ditempuh melalui optimalisasi alternatif jalur dengan konsep penggunaan ruang udara bersama untuk sipil dan militer.

Penerbangan sipil menggunakan jalur selatan dioperasikan pukul 14:00 – 06:00 sedangkan penerbangan militer mendapat slot waktu  pada pukul 06:00 – 14:00 waktu setempat.

Menurut Novie, meski telah diatur waktu penggunaannya, militer tetap dapat menggunakan rute tersebut secara fleksibel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper