Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengejar penyelesaian proyek jalan tol sepanjang 236 kilometer yang belum tuntas hingga akhir tahun lalu untuk dirampungkan dan dioperasikan pada tahun ini.
Kepala Badan Pengatur Jalan tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna mengatakan bahwa pada tahun lalu, jalan tol yang telah dioperasikan adalah 156 kilometer dari target 392 kilometer.
Adapun, dalam kurun waktu 3 tahun yakni 2015—2017, pemerintah telah menggoperasikan 332 kilometer dari target 568 kilometer.
"Sepanjang 236 kilometer itu kegagalan kami men-deliver atau menyelesaikan sampai akhir tahun kemarin. Belum bisa dioperasikan hingga akhir Desember 2017," ujar Herry kepada Bisnis, Sabtu (20/1/2018).
Menurut Herry, target yang dicanangkan itu memang merupakan asumsi pemerintah mulai dari persiapan, pembebasan lahan, hingga konstruksi.
Baca Juga
Hingga saat ini pun jalan tol sepanjang 236 kilometer yang belum dapat dioperasikan masih dilakukan penyelesaian pembebasan lahan maupun konstruksi.
“Ini akan kami operasikan bertahap seperti bulan ini, ruas tol Bakauheni—Terbanggi Besar yang baru saja diresmikan,” katanya.
Pembangunan tol, lanjutnya, membutuhkan waktu dan terus dilakukan konstruksi meski telah melewati target yang ditetapkan.
"Jalan tol 236 kilometer ini terdistribusi habis pada tahun ini. Carry over pada 2018. Jadi, enggak mangkrak," ujar Herry.
Kepala Bidang Teknik Badan Pengatur Jalan tol Hardy Siahaan menuturkan bahwa jalan tol yang masih belum beroperasi ini lantaran adanya sejumlah kendala dalam konstruksi dan pembebasan lahan.
"Keterlambatan utamanya disebabkan masih ada lahan belum bebas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel