Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikappi: Perlu Sistem Manajemen Jaga Pasokan dan Harga Stabil

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IkappiI) mengungkapkan diperlukan sistem manajemen yang baik untuk memastikan pasokan komoditas hortikultura aman dan harga stabil
Pedagang cabai rawit di Pasar Legi, Solo, Senin (20/3)./JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu
Pedagang cabai rawit di Pasar Legi, Solo, Senin (20/3)./JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, JAKARTA – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IkappiI) mengungkapkan diperlukan sistem manajemen yang baik untuk memastikan pasokan komoditas hortikultura aman dan harga stabil.

Ketua Umum IkappiI Abdullah Mansuri perlu sistem manajemen ini perlu diterapkan dalam produksi hingga distribusi.

“Sebaran wilayah produksi harus dirancang, sebaran wilayah porduksi dari tanam, kapan tanam, sampai panennya. Ini memang harus dikawal, harus didata, kita agak lemah di situ,” katanya, kepada Bisnis.

Terkait harga, IKAPPI mengungkapkan sejumlah komoditas hortikultura sudah mengalami kenaikan harga sejak akhir tahun.

“Untuk hortikultura, saya masih mengkhawatirkan di cabai, hampir semua masih tinggi, belum ada potensi turun,” ujarnya.

Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan harga komoditas ini mengalami kenaikan, seperti kondisi cuaca. Beberapa komoditas seperti cabai dan bawang dinilai rentan untuk cuaca hujan.

“Untuk cabai butuh treatment khusus, artinya penanganannya harus maksimal dari hulu hingga hilir, dari melakukan produksi sampai distribusi,” jelasnya.

Dia mengatakan untuk pasokan beberapa komoditas hortikultura dinilai akan aman kecuali jika ada cuaca buruk atau gagal panen. Untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga komoditas hortikultura sepanjang tahun juga dinilai masih sulit.

“Agak sulit karena memang contoh cabai merah besar sama cabai rawit merah, itu kenaikannya tidak tanggung-tanggung, per hari ini saja kenaikannya Rp2.000 rata-rata,” katanya.

Abdullah mengatakan pedagang juga mengalami kesulitan karena dengan harga yang tinggi maka diperlukan modal yang tinggi pula.

“Jualnya susah juga harga tinggi, pedagang susah kalau harga tinggi. Daya beli juga menurun, yang biasanya beli sekilo, hanya setengah kilo,” ujarnya.

Abdullah mengatakan di tataran kebijakan juga menurutnya masih ada yang kurang efektif, seperti penetapan harga. Menurutnya, harga yang ditetapkan seringkali sulit untuk diterapkan di kalangan pedagang karena tidak sesuai dengan kondisi yang ada di pasar.

“Khususnya hortikulutura, cabai bawang, sulit diberlakukan karena harganya tidak masuk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper