Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perluas Pasar, Jasa Armada Gandeng PetroChina

PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (JAI) memperluas segmen jasa pemanduan dan penundaan kapal dengan menggandeng PetroChina International Jabung.
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk  Dawam Atmosudiro (kiri) bersama Direktur Keuangan & HR  Herman Susilo, meninjau aktivitas penawaran perdana saham perseroan, di Jakarta, Senin (18/12)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk Dawam Atmosudiro (kiri) bersama Direktur Keuangan & HR Herman Susilo, meninjau aktivitas penawaran perdana saham perseroan, di Jakarta, Senin (18/12)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (JAI) memperluas segmen jasa pemanduan dan penundaan kapal dengan menggandeng PetroChina International Jabung Ltd. JAI juga mengincar pasar jasa pandu dan tunda di wilayah lain guna memenuhi target pendapatan sebesar Rp1,1 triliun tahun ini.

Di Tanjung Jabung, Jambi, JAI bakal melayani jasa pandu dan kapal di wilayah perairan pandu luar biasa terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) milik PetroChina.

Nota kesepahaman kerja sama diteken oleh Direktur Utama JAI, Dawam Atmosudiro dan Yu Guoyi, General Manager PetroChina International Jabung Ltd pada Jumat (19/1).

Dawam mengatakan kerja sama dengan PetroChina menandai ekspansi perseroan di luar captive market. Untuk diketahui, JAI beroperasi di 12 pelabuhan yang dikelola induk, yakni PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Wilayah operasional JAI berkontribusi 70% terhadap omzet pasar pemanduan dan penundaan kapal di Indonesia.

Kerja sama perseroan dengan PetroChina menurut Dawam bakal memberikan benefit bagi kedua belah pihak dan juga negara. "PetroChina akan lebih efisien karena bekurangnya biaya operasi pandu dan tunda," ujarnya pada Jumat (19/1/2018).

Dia menambahkan negara juga bakal mendapat manfaat karena bisa mendulang pendapatan dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Sejatinya, jasa pemanduan dan penundaan merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Namun, berdasarkan Undang-undang Pelayaran Tahun 2008, pemerintah dalam hal ini Kemenhub berhak melimpahkan wewenang jasa tunda dan kapal.

Direktur Kepelabuhan Ditjen Perhubungan Laut, Chandra Irawan mengatakan ada 17 wilayah perairan pandu luar biasa yang bakal dilimpahkan ke badan usaha pelabuhan (BUP). "[Tanjung Jabung] Kami limpahkan ke BUP [badan usaha pelabuhan] karena wilayah pandu masih dalam area pelabuhan," ujarnya.

Chandra menerangkan wilayah perairan pandu luar biasa yang berada di luar kawasan pelabuhan bakal dilimpahkan ke BUP lain.

Dia menekankan hal itu dilakukan agar pelimpahan wewenang jasa pandu tidak menimbulkan monopoli atau dominasi oleh satu penyedia jasa. Untuk diketahui, pelimpahan wewenang jasa pandu dari Kementerian Perhubungan tidak memiliki durasi waktu tertentu.

Direktur Komersial dan Operasi Jasa Armada Capt. Supardi mengungkapkan selain Tanjung Jabung, JAI juga mengincar jasa pandu dan tunda di wilayah perairan Muara Musi (Sumatra Selatan), Karawang Timur (Jawa Barat), dan Luwuk (Sulawesi Tengah).

Sebelumnya, JAI sudah melayani jasa pandu dan tunda untuk PT Nusantara Regas di Teluk Jakarta.

Di segmen terminal khusus, JAI juga membidik jasa pandu di Bayah, Banten Selatan. Supardi menyebutkan perseroan telah mendapat rekomendasi dari Kemenhub untuk melayani jasa pemanduan di Bayah yang merupakan lokasi pabrik terpadu PT Cemindo Gemilang."Dengan Cemindo mungkin bulan depan sudah ada agreement," jelasnya.

Secara keseluruhan, JAI membidik pendapatan Rp1,1 triliun sepanjang 2018. Jumlah tersebut meningkat 37,5% dibandingkan dengan raihan pendapatan sepanjang tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper