Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Armada (IPCM) Bidik Pendapatan Rp1,1 Triliun

Direktur Komersial dan Operasi Jasa Armada, Capt. Supardi mengatakan di segmen pelabuhan, perseroan bakal menggenjot jasa pemanduan di terminal khusus milik PT Cemindo Gemilang yang terletak di Bayah, Banten. Dia menambahkan, Jasa Armada memperkirakan pelimpahan wewenang dari Kementerian Perhubungan pada Februari 2018.
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk  Dawam Atmosudiro (kiri) bersama Direktur Keuangan & HR  Herman Susilo, meninjau aktivitas penawaran perdana saham perseroan, di Jakarta, Senin (18/12)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk Dawam Atmosudiro (kiri) bersama Direktur Keuangan & HR Herman Susilo, meninjau aktivitas penawaran perdana saham perseroan, di Jakarta, Senin (18/12)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jasa Armada Indonesia Tbk. membidik pendapatan sebesar Rp1,1 triliun atau tumbuh 37,5% dari estimasi pendapatan sepanjang 2017 sebesar Rp800 miliar. Kenaikan pendapatan ditopang ekspansi, baik di segmen pelabuhan maupun lepas pantai (ship to ship).

Direktur Komersial dan Operasi Jasa Armada, Capt. Supardi mengatakan di segmen pelabuhan, perseroan bakal menggenjot jasa pemanduan di terminal khusus milik PT Cemindo Gemilang yang terletak di Bayah, Banten. Dia menambahkan, Jasa Armada memperkirakan pelimpahan wewenang dari Kementerian Perhubungan pada Februari 2018.

"Ada dua kapal yang standby. Nanti [kapal] akan pandu 4 mil dari tersus [terminal khusus] Cemindo 60 call per bulan," jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (17/1/2018).

Sebagainama diketahui, pabrik semen terpadu milik Cemindo di Bayah berkapasitas 4 juta ton per tahun. Pabrik juga dilengkapi pelabuhan dengan tiga dermaga. Dua dermaga bisa disandari kapal berbobot 10.000 DWT sedangkan satu dermaga lainnya bisa disandari kapal berukuran 30.000 DWT.

Untuk diketahui, Jasa Armada memiliki sebelas cabang di mana seluruh cabang merupakan area kerja induk perseroan, yakni PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Jumlah kapal yang dioperasikan Jasa Armada pada 2017 mencapai 75 kapal, terdiri dari 30 kapal pandu, 37 kapan tunda, dan 8 kapal mooring.

Selain segmen pelabuhan, Jasa Armada juga bakal menggenjot segmen STS. Supardi menyebut, perseroan bakal mendapat order call atau frekuensi jasa pandu dan tunda sebanyak 20 call dari PT Nusantara Regas. Jasa pandu dan tunda itu dibutuhkan untuk standard operasional keselamatan pelayaran di Teluk Jakarta, lokasi Floating Storage Regasification Unit milik Nusantara Regas.

Selain di Teluk Jakarta, Jasa Armada juga bakal menggarap segmen ship to ship di perairan Tanjung Jabung, Jambi dan perairan Luwuk, Sulawesi Tengah. Di Tanjung Jabung, Jasa Armada telah mendapat pelimpahan jasa pandu dan tunda dari Kementerian Perhubungan sedangkan di Luwuk dalam tahap usulan dari otoritas pelabuhan setempat ke Kemenhub.

Supardi mengatakan, dalam paruh pertama tahun ini, dua lokasi ship to ship sudah bisa digarap Jasa Armada. Secara keseluruhan, potensi pendapatan dari segmen shi to ship ini diestimasi mencapai Rp200 miliar. Adapun, titik STS lain yang bakal dirambah yakni Muara Musi dan perairan lepas pantai Karawang Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper