Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Afrika & Bangladesh Perkuat Sektor Tekstil, RI Was-was

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Shinta W Kamdani menyebut saat ini sejumlah negara mulai memperkuat sektor tekstil sehingga dikhawatirkan mengganggu persaingan ekspor ke Uni Eropa.
Ilustrasi kegiatan di pabrik tekstil/Reuters
Ilustrasi kegiatan di pabrik tekstil/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Shinta W Kamdani menyebut saat ini sejumlah negara mulai memperkuat sektor tekstil sehingga dikhawatirkan mengganggu persaingan ekspor ke Uni Eropa.

Menurut Shinta, beberapa negara di Afrika mulai membuat kawasan khusus industri tekstil dan memberikan intensif ekspor. Kemudian Bangladesh juga terus meningkatkan gairah ekspor tekstil di negara tersebut.

Persaingan dinilai akan semakin sulit jika RI tidak segera menyelesaikan perjanjian dagang Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (Cepa). Pemerintah menargetkan kesepakatan tersebut selesai pada 2019.

“Kita akan semakin tersaingi dengan Afrika dan Bangladesh jika perjanjian dagang dengan Uni Eropa tidak segera diselesaikan,” kata Shinta kepada Bisnis, Jumat (5/1/2018).

Hingga akhir 2017, perundingan ini baru memasuki ronde kedua. Masing-masing perundingan awal dilakukan pada Mei 2017 dan pertemuan kedua pada Oktober 2017. Sementara tahun ini belum dilakukan perundingan lanjutan.

Adapun Indonesia saat ini sudah mulai tertinggal dengan Vietnam yang sudah memiliki perjanjian Cepa dengan Uni Eropa. Akibatnya ekspor dalam negeri khususnya sepatu dan tekstil sudah tersaingi karena perbedaan harga saat memasuki pasar Eropa.

“Harapan kami dengan perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa dapat meningkatkan kapital goodsnya [RI],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper