Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peforma Divisi Imaging Photo Fujifilm Moncer

Divisi Photo Imaging Fujifilm Indonesia mampu memenuhi target penjualan tahun ini, didukung oleh penjualan mesin cetak foto. Kolaborasi dengan perusahaan Jepang lainnya yaitu Noritsu diklaim berhasil mendorong pertumbuhan.
Manajemen Fujifilm Indonesia berdiskusi dengan redaksi Bisnis Indonesia/Ratna Ariyanti
Manajemen Fujifilm Indonesia berdiskusi dengan redaksi Bisnis Indonesia/Ratna Ariyanti

‎Bisnis.com, JAKARTA -- Lini bisnis Photo Imaging Fujilm Indonesia optimistis dapat memenuhi target penjualan tahun ini, didukung oleh penjualan mesin cetak foto.

Josef Tjahjo Kuntjoro, General Manager Photo Imaging Fujifilm Indonesia (Fujifilm), menyampaikan target penjualan perusahaan yang terkenal melalui film dan kamera ini terbilang masih bertumbuh. Minat konsumen terhadap terhadap mesin cetak foto dan kertas foto diklaim masih tinggi, sehingga ramalan mengenai kemunduran bisnis mesin cetak foto dapat disanggah.

Dia menjelaskan sesuai dengan tahun fiskal Jepang pada April 2017-Maret 2018, penjualan Fujifilm sejak April-November tahun ini telah tercapai. "Tujuh bulan ini masih on track sesuai target penjualan tahunan," kata Josef kepada Bisnis, pekan lalu.

Sebelumnya, Fujifilm menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15%--20% sepanjang April 2017-Maret 2018. Target tersebut dipatok setelah Fujifilm berhasil berkolaborasi dengan produsen mesin cetak foto lain, yaitu Noritsu.‎

Menurutnya, pertumbuhan ini disumbangkan oleh penjualan produk mesin cetak foto dari Fujifilm dan Noritsu. "Bahkan, kami telah berhasil menjual mesin Noritsu dan melakukan pemeliharaan," ungkapnya.

Josef mengatakan untuk meningkatkan penjualan Fujifilm maka perusahaannya akan membuka gerai terbaru‎ Wonder Photo Shop (WPS) dalam waktu dekat. Saat ini gerai tersebut hadir di Mall Kota Kasablanka di Jakarta. WPS bertujuan untuk menggaet kaum muda agar menggunakan kertas sebagai media penyimpanan foto. Kertas foto mempunyai kelebihan seperti tahan lama dan tidak rusak karena tidak disimpan secara digital.‎

Kendati demikian, mesin cetak foto dari Fujifilm dan Noritsu yang berada di Tanah Air masih didapatkan secara impor dari Jepang. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas produk karena saat ini bahan baku pembuatan mesin cetak foto belum sepenuhnya bisa diproduksi di dalam negeri.

"Kami selalu mengikuti peraturan pemerintah dalam hal impor barang, dengan begitu perusahaan tidak pernah mendapatkan masalah yang berarti dari segi pengiriman," imbuhnya.‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper