Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI: Revitalisasi Jakarta-Surabaya Sebaiknya Bagian dari Kereta Cepat

MTI menilai pemerintah sebaiknya memikirkan revitalisasi kereta Jakarta-Surabaya sebagai bagian dari pembangunan kereta cepat.
Ilustrasi kereta cepat China/Reuters-Jason Lee
Ilustrasi kereta cepat China/Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai pemerintah sebaiknya memikirkan revitalisasi kereta Jakarta-Surabaya sebagai bagian dari pembangunan kereta cepat jika memang memiliki rencana jangka panjang untuk membangun kereta cepat.

Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana menilai langkah pemerintah yang akan membangun single track di samping jalur yang ada dan menggunakan rel 1067 milimeter atau narrow gauge dalam revitalisasi jalur KA rute Jakarta - Surabaya karena efisiensi pembiayaan.

Tidak hanya itu, lanjutnya, dia juga melihat sebagai strategi pemerintah untuk mempercepat realisasi proyek revitalisasi Jakarta-Surabaya agar kecepatan maksimal kereta yang melintasinya bisa mencapai 160 kilometer per jam.

“Untuk kepentingan jangka panjang, menurut saya disediakan lahan yang cukup untuk double track dan standard gauge. Itu kalau memang bicara proyeksi jangka panjang,” ujar Aditya di Jakarta pada Rabu (13/12/2017).

Dia menjelaskan revitalisasi jalur kereta api di utara Pulau Jawa rute Jakarta-Surabaya akan menjadi tidak efisien jika pemerintah memiliki rencana jangka panjang untuk mengadakan kereta cepat Jakarta-Surabaya sementara rel yang akan dibangun tidak bisa dipersiapkan untuk itu.

Menurutnya, akan terdapat dua kereta yakni berkecepatan maksimal 160 kilometer per jam dan kereta cepat berkecepatan di atas 200 kilometer per jam jika pemerintah memang berencana membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Mengenai waktu tempuh dan kecepatan kereta dengan pembangunan jalur tunggal di samping jalur eksisting, dia mengatakan akan tergantung pada frekuensi perjalanan kereta dan jumlah stasiun yang disinggahi.

Semakin banyak frekuensi perjalanan kereta dan stasiun yang disinggahi, akan semakin banyak persilangan yang terjadi. Kondisi tersebut akan memengaruhi waktu tempuh dan kecepatan kereta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper