Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Plastik di Dalam Negeri Naik 5,4%

Konsumsi plastik domestik hingga akhir tahun diproyeksikan tumbuh 5,4% mencapai 5,6 juta ton.
Peserta mengoperasikan mesin cetak kemasan seusai pembukaan pameran INDOPLAS, INDOPACK, dan INDOPRINT 2016 di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya
Peserta mengoperasikan mesin cetak kemasan seusai pembukaan pameran INDOPLAS, INDOPACK, dan INDOPRINT 2016 di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—Konsumsi plastik domestik hingga akhir tahun diproyeksikan tumbuh 5,4% mencapai 5,6 juta ton.

"Konsumsi dalam negeri masih baik, masih sesuai target. Hanya saja supply dalam negeri tersendat, produk impornya naik," ujar Fajar Budiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) kepada Bisnis.com, Kamis (7/12/2017).

Hingga akhir tahun ini, plastik impor diperkirakan mencapai 1,8 juta ton, naik dari 2016 sebesar 1,6 juta ton, sedangkan produksi dalam negeri diperkirakan 2,3 juta ton atau turun dari tahun lalu yang sebesar 2,4 juta ton. Sisanya, dipenuhi dari daur ulang produk plastik. 

Impor barang jadi plastik juga diperkirakan naik dari 720.000 ton menjadi 800.000 ton pada akhir 2017.

Menurut Fajar, salah satu penyebab impor plastik naik adalah melemahnya konsumsi di China. Pabrikan Negeri Tirai Bambu tersebut, mau tidak mau membuang kelebihan produksi ke negara lain, terutama di kawasan Asia Tenggara. 

"Selain itu, produk Vietnam dan negara kawasan Timur Tengah juga mulai masuk ke Indonesia tahun ini," ujar Fajar.

Sementara itu, faktor politik seperti pemilihan kepala daerah DKI Jakarta, pada tahun lalu juga menjadi penyebab tersendatnya supply plastik dari produsen dalam negeri. 

Untuk mendorong peningkatan kembali produksi plastik dalam negeri, Fajar berharap pemerintah memperketat pengawasan barang beredar melalui Standar Nasional Indonesia (SNI) dan membuat kebijakan yang tidak menghambat industri. Rencana pengenaan cukai pada produk plastik disebut mempengaruhi kinerja industri ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper