Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Natal & Tahun Baru, Kementan Pastikan Ketersediaan Daging Sapi Aman

Ketersediaan daging sapi maupun kerbau pada perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 diproyeksi surplus sebesar 17.183 ton
 Pedagang memotong daging sapi di Pasar Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (8/6)./Antara-Aguk Sudarmojo
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (8/6)./Antara-Aguk Sudarmojo

Bisnis.com, JAKARTA—Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian memastikan ketersediaan daging sapi menjelang Natal dan Tahun Baru aman.

Melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Selasa (5/12), Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menyampaikan ketersediaan daging sapi maupun kerbau pada perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 diproyeksi surplus sebesar 17.183 ton.

Berdasarkan prognosa kebutuhan daging sapi bulan Desember 2017 (Natal 2017) dan Tahun Baru 2018 sebanyak 50.479 ton, sementara ketersediaannya sebanyak 67.662 ton. Ketersediaan daging tersebut berasal dari sapi lokal siap potong sebesar 29.602 ton setara 173.987 ekor, sapi siap potong ex-impor sebesar 11.003 ton setara 55.293 ekor. Daging sapi di gudang importir per 30 November 2017 sebesar 11.249 ton dan daging kerbau di Bulog per 30 November 2017 sebesar 18.808 ton.

Adapun, rencana pemasukan daging beku hingga Desember 2017 sebesar 16.552 ton, yang berasal dari daging kerbau oleh Bulog sebesar 6.552 ton dan daging sapi oleh importir sebesar 10.000 ton.

“Pemerintah sebelumnya juga telah sukses dalam hal penyediaan dan stabilitas harga daging sapi pada bulan puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2017,” katanya.

Dia menambahkan pemerintah tetap memprioritas produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan daging nasional, serta melakukan pengendalian impor sesuai kebutuhan.

Diarmita merinci total impor sapi dan daging sapi pada 2017 sebesar 197.410 ton atau setara 32.6 % dari kebutuhan nasional, lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 267.827 ton atau setara 41% dari kebutuhan nasional.

“Secara umum memang kita masih mengandalkan pasokan impor untuk menutupi kebutuhan daging sapi di kota-kota besar terutama untuk wilayah Jabodetabek," imbuhnya.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan ketersediaan daging sapi di dalam negeri melalui percepatan peningkatan populasi yakni melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting, memperkuat perbenihan dan perbibitan, menambah impor indukan oleh pemerintah maupun swasta.

“Jumlah kumulatif pemasukan indukan sejak 20 Oktober 2016 sampai dengan 4 Desember 2017 sejumlah 22.862 ekor. Adanya pertambahan indukan sapi yang merupakan mesin reproduksi diharapkan akan mengakselerasi pertambahan populasi sapi,” katanya.

Pemerintah saat ini juga sedang melakukan perbaikan sistem logistik dan supply chain untuk komoditas sapi dan daging sapi. Pemantauan harga di tingkat produsen dan pengecer dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kemendag guna mengantisipasi gejolak harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper