Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pulau Seram Dilirik untuk Pengembangan Sektor Pertanian

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menyampaikan investor mulai melirik Pulau Seram Barat guna mengembangkan potensi pertanian.
Buruh tani mengemas jagung manis ke dalam karung usai dipanen. Jagung merupakan salah satu komoditas yang berpotensi dikembangkan di Seram Bagian Barat, Maluku./Antara-Prasetia Fauzani
Buruh tani mengemas jagung manis ke dalam karung usai dipanen. Jagung merupakan salah satu komoditas yang berpotensi dikembangkan di Seram Bagian Barat, Maluku./Antara-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menyampaikan investor mulai melirik Pulau Seram Barat, Provinsi Maluku, guna mengembangkan potensi pertanian.

Dia menjelaskan setidaknya ada tiga perusahaan yang telah menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di Kabupaten Seram Bagian Barat.

Dikutip dari laman Pertanian.go.id pada Jumat (1/12/2017), keseriusan ini diperoleh setelah pertemuan Bupati Seram Barat dengan investor yang membahas terkait dengan potensi, peluang, dan insentif berinvestasi di Kabupaten Seram Barat.

Komoditas pertanian yang diunggulkan di antaranya kelapa, jagung, peternakan sapi, cengkeh, pala, coklat, bawang merah, dan perikanan.

Dalam pertemuan tersebut sejumlah perwakilan investor menyampaikan minatnya untuk mengembangkan pabrik gula, listrik, dan etanol berbasis tebu yang terintegrasi dengan jagung di Seram Barat, investasi di bidang perikanan dan tambang, serta peternakan sapi.

"Tiga perusahaan menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di Kabupaten Seram Berat," kata dia.

Tim percepatan investasi pertanian segera melakukan survei lokasi guna memastikan kondisi di lapangan, dalam dua pekan ke depan. Syukur mengatakan telah meminta agar kepala daerah dapat konsisten menjamin kepastian berusaha, kecepatan, dan transparansi dalam proses perizinan.

"Tim saya akan terus memantau dan mengawal proses tersebbut hingga terealisasi," kata Syukur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper