Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

E-Commerce B2C Bakal Susul C2C

Pasar business to consumer diperkirakan tumbuh pesat dalam 10 tahun ke depan dan melampaui pasar consumer to consumer yang saat ini masih dominan di pasar ritel online Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar business to consumer diperkirakan tumbuh pesat dalam 10 tahun ke depan dan melampaui pasar consumer to consumer yang saat ini masih dominan di pasar ritel online Indonesia.

Group CEO aCommerce Paul Srivorakul mengatakan pertumbuhan pesat pasar B2C di Indonesia membuat semakin banyak perusahaan pemilik merek hadir mengisi pasar Tanah Air.

Perusahaan-perusahaan tersebut ingin meluncurkan produknya ke berbagai kanal penjualan agar bisa menjangkau sebanyak mungkin calon konsumen termasuk lewat medium peritel khusus, reseller, dan business to government.

Peningkatan kemampuan produsen dan pemilik merek untuk melakukan pemasaran daring akan meningkatkan porsi pasar B2C di Indonesia yang saat ini masih didominasi oleh pasar C2C.

E-Commerce B2C Bakal Susul C2C

Data  yang dihimpun dari Euromonitor, Bank Dunia, IMF, dan Nomura Estimates memperkirakan pasar C2C  menyumbangkan 3% dari pasar ritel di Indonesia pada 2016, sedangkan pasar B2C menyumbangkan 1,7%.

Pada 2026, porsi pasar B2C diperkirakan bisa mencapai 11% dan lebih tinggi dari pasar C2C yang diproyeksikan sebesar 9%.

“Ada kesempatan untuk brand membangun online dan teknologi. [Dengan] teknologi dapat membangun secara cepat, murah, lebih baik,” ujar Srivorakul.

E-Commerce B2C Bakal Susul C2C

Nilai transaksi daring di Indonesia diperkirakan sekitar US$7,2 miliar pada 2016 atau hanya 4,77% dari nilai pasar ritel yang mencapai US$151 miliar.

Pasar ritel di Indonesia diperkirakan tumbuh menjadi US$357 miliar pada 2026. Pada saat itu, kontribusi transaksi daring diperkirakan mencapai 20% atau sekitar US$74 miliar.

CEO aCommerce Indonesia Patrick Vaz mengatakan data tersebut menunjukkan produsen dan pemilik merek tidak bisa hanya fokus mendorong transaksi daring.

“Makanya kami punya fokus ke B2C [business to consumer], B2B [business to business], dan online distribution juga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper