Bisnis.com, SERDANG BEDAGAI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan rakyat Indonesia agar bekerja keras mengelola produksi pertanian dan perkebunan jika tidak ingin disalip negara lain.
Hadir pada kegiatan peremajaan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Sedang Bedagai, Sumatra Utara, Senin (27/11/2017), Jokowi mengatakan tidak berlebihan jika kelapa sawit disebut 'emas hijau' bagi Indonesia, sebab negeri ini menjadi produsen terbesar di dunia.
“Artinya Indonesia memproduksi bahan baku untuk sabun, kosmetik, minyak goreng, margarin, kue, farmasi yang semua itu berasal dari kelapa sawit. Sekarang kelapa sawit juga digunakan untuk memproduksi biodiesel,” papar Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahwa dengan menjadi produsen sawit terbesar berarti Indonesia harus terdepan dalam pengelolaan yang merupakan salah satu kelemahan Indonesia selama ini.
“Kita lemah di sini. Kita harus kerja keras memperbaiki bagaimana merawat, memelihara, meremajakan karena banyak kelapa sawit kita yang sudah tua renta,” lanjutnya.
Jika tindakan pengelolaan secara tepat tidak dilakukan, menurut Jokowi, posisi Indonesia sebagai produsen kelapa sawit bakal disalip oleh negara lain seperti di Malaysia dan beberapa negara di Afrika.
Baca Juga
“Saya sudah perintahkan Menko Perekonomian agar diremajakan semuanya khususnya milik rakyat. Saya akan cek di masa mendatang agar program ini benar-benar berjalan seperti yang telah direncanakan,” pungkas Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga membagu sertifikat lahan kepada ratusan petani sesuai dalam program sertifikasi lahan yang ditargetkan mencapai 5 juta sertifikat pada tahun ini dan akan ditingkatkan mencapai 7 juta haktare di seluruh Indonesia pada tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel