Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub: Indonesia Ingin Berperan Aktif dalam Kebijakan Kemaritiman Internasional

Indonesia tengah mencalonkan diri sebagai anggota dewan International Maritime Organizatio (IMO) kategori C untuk periode 2018-2019. Langkah ini ditempuh agar Indonesia bisa berperan aktif dalam perumusan kebijakan di IMO.
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menhub Budi Karya Sumadi (kanan) dan Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kedua kanan) meninjau fasilitas Terminal Bandara Internasional Silangit di Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Jumat (24/11)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menhub Budi Karya Sumadi (kanan) dan Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kedua kanan) meninjau fasilitas Terminal Bandara Internasional Silangit di Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Jumat (24/11)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia tengah mencalonkan diri sebagai anggota dewan International Maritime Organizatio (IMO) kategori C untuk periode 2018-2019. Langkah ini ditempuh agar Indonesia bisa berperan aktif dalam perumusan kebijakan di IMO.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan posisi Dewan IMO bagi Indonesia sangat penting karena memiliki posisi tawar dan aspek strategis lainnya. Bahkan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO bisa ikut menentukan arah dan kebijakan penyusunan aturan maritim internasional yang juga berpengaruh terhadap kebijakan maritim nasional.

"Keanggotaan Indonesia dalam Dewan IMO ini juga sangat mendukung program maritim di Indonesia dan sejalan dengan visi Presiden RI, Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Budi Karya dalam siaran pers, Senin (27/11/2017).

Menhub Budi Kary dijadwalkan memimpin delegasi Indonesia dalam rangka pencalonan Indonesia sebagai Dewan IMO Kategori C periode 2018 - 2019 pada sidang IMO Assembly ke 30 yang akan dimulai Senin, 27 November 2017. Untuk itu, serangkaian kegiatan dalam rangka menggalangan dukungan suara dari negara anggota IMO terus dilakukan, salah satunya melalui kerjasama dan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London.

Untuk diketahui, IMO merupakan organisas maritim dunia yang mengeluarkan regulasi Internasional di bidang keselamatan pelayaran, kenavigasian dan perlindungan lingkungan maritim. IMO saat ini beranggotakan 172 negara serta 3 associate members dengan kantor pusat berada di Inggris.

Adapun Dewan IMO merupakan badan pelaksana di bawah majelis yang bertugas mengelola kegiatan organisasi di antara sidang majelis. Dewan IMO terbagi dalam tiga kategori ; kategori A, kategori B, dan kategori C.

Anggota Dewan IMO Kategori C merupakan negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Anggota Dewan IMO dalam kategori ini mencakup yAustralia, Bahama, Belgia, Cile, dan Siprus. Selanjutnya Denmark, Mesir, Indonesia, Kenya, Liberia, dan Malaysia. Kemudian Malta, Meksiko, Maroko, Peru, Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Thailand, dan Turki.

Sementara itu, Dewan IMO Kategori A terdiri dari 10 negara yang mewakili armada pelayaran niaga internasional terbesar dan sebagai penyedia angkutan laut internasional terbesar. Anggota Dewan IMO Kategori B terdiri dari 10 negara yang mewakili kepentingan terbesar dalam penyelenggara jasa perdagangan lewat laut atau International Seaborne Trade

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper