Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencegahan Karhutla Sukses, Menurun Hingga Nol Hotspot

Memasuki akhir November 2017, jumlah hotspot terpantau stabil menurun hingga angka nol, sebagaimana dilaporkan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) KLHK.
Simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, Riau./Antara-Rony Muharrman
Simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, Riau./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya penanggulangan kebakaran lahan dan hutan berhasil mencapai tingkat yang memuaskan.

Memasuki akhir November 2017, jumlah hotspot terpantau stabil menurun hingga angka nol, sebagaimana dilaporkan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) KLHK.

"Terpantau hanya satu hotspot pada Satelit NOAA, malam ini pukul 20.00 WIB (25/11/2017), dan nol hotspot pada Satelit TERRA AQUA (NASA) confidence level ≥80%," demikian keterangan tertulis dari KLHK diterima Minggu (26/11/2017).

Hal ini merupakah hasil nyata dari upaya terpadu semua pihak yang selalu siap siaga dalam pencegahan karhutla, baik itu pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta.

KLHK dalam pernyataannya menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo mengucapkan syukur atas menurunnya titik panas tahun ini, sebesar kurang lebih 99% dibandingkan tahun 2015 dan tahun 2016.

“Keberhasilan ini perlu dipertahankan dengan memperkuat sinergitas pengendalian karhutla dan sosialisasi serta kampanye yang masif kepada seluruh lapisan masyarakat. Koordinasi dan sinergitas yang kuat antara KLHK dengan semua pihak, tentunya semakin mengoptimalkan sistem pengendalian karhutla di waktu mendatang,” tutur Djati Witjaksono Hadi, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK.

Meskipun pantauan hotspot sudah menurun, disampaikan Djati, kegiatan groundcheck tetap dilakukan pada lokasi hotspot untuk memastikan tidak terjadinya kebakaran.

“Patroli terpadu dan sosialisasi tidak henti-hentinya dilaksanakan pada provinsi-provinsi rawan karhutla, seperti Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur”, tambahnya.

Turunnya hotspot juga mendukung kualitas udara yang baik di Indonesia, dengan tidak terdeteksi adanya asap kebakaran hutan/lahan untuk kualitas udara baik hingga sedang dengan nilai PM10 (24,77 – 62,63 μg/m³).

Terkait hal ini, Djati berharap agar kualitas udara yang baik tersebut dapat dipertahankan hingga pelaksanaan Asian Games 2018 nanti.

Selama 1 Januari-25 November 2017 total terdapat 2.551 titik, setelah tahun sebelumnya sebanyak 3.785 titik, sehingga terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.234 titik (32,60 %).

Sedangkan total 2.345 titik ditunjukkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ≥80%, setelah tahun 2016 lalu menunjukkan 3.793 titik, sehingga saat ini menurun sebanyak 1.448 titik (38,17 %).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper