Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT KAI Siap Cairkan Dana Proyek LRT Jabodebek

PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap melakukan pencairan dana dalam proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) terintegrasi di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek)
Foto aerial proyek pembangunan light rail transit (LRT) di Jakarta, Minggu (19/11/2017)./JIBI-Nurul Hidayat
Foto aerial proyek pembangunan light rail transit (LRT) di Jakarta, Minggu (19/11/2017)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap melakukan pencairan dana dalam proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) terintegrasi di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) sesuai dengan penugasannya sebagai investor proyek moda transportasi berbasis rel tersebut.

Direktur Logistik dan Pengembangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Budi Noviantoro mengatakan hal itu sesuai dengan beleid yang menyatakan bahwa perusahaan hingga saat ini masih menjadi investor proyek berbasis rel di Jabodebek.

“KAI tetap sebagai investor, sesuai dengan Perpres,” ungkapnya di Jakarta pada Minggu (26/11/2017).

Dia menjelaskan besaran nilai pencairan proyek moda transportasi berbasis rel tersebut belum diketahui karena sedang diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya dapat mengetahui besaran dana yang akan dicairkan setelah BPKP selesai melakukan audit dan melaporkan ke Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Perhubungan setuju dengan hasil audit tersebut.

Dia menuturkan pembayaran atau pencairan atas proyek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk. akan sesuai dengan progres pengerjaan. “Kita bayar setelah ada tagihan dari Kemenhub.”

Saat ini, kata Budi, pihaknya telah memiliki dana relokasi penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp2 triliun, dan tinggal menunggu beleid terkait dengan relokasi PMN tersebut untuk proyek LRT Jabodebek.

Secara keseluruhan, paparnya, pada tahun ini perusahaan akan memegang dana PMN dari pemerintah sebesar Rp4 triliun untuk proyek LRT Jabodebek.

Adapun terkait dengan komposisi besaran peran KAI sebagai investor, ucapnya, pemerintah akan melakukan pembahasan pada Selasa (28/11). Akan tetapi, lanjutnya, sementara ini komposisi besaran peran KAI sebagai investor masih sama seperti sebelumnya.

Budi Noviantoro menambahkan saat ini pemerintah masih membahas pilihan-pilihan seperti teknis terkait dengan pembangunan proyek moda transportasi berbasis rel terintegrasi di wilayah Jabodebek tersebut.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan KAI sesuai dengan peraturan presiden tetap menjadi investor.

Oleh karena itu, semua pihak harus tunduk terhadap peraturan presiden dan menindaklanjutinya. Dia menuturkan dalam proyek konstruksi dikenal dengan value engineering untuk mencari titik keseimbangan agar proyek tersebut lebih feasible.

Kemudian, KAI dan Adhi Karya akan melakukan investasi bersama. Terkait dengan perubahan porsi KAI dalam investasi LRT Jabodebek, lannutnya, akan tergantung pada hasil pembicaraan yang akan dilakukan.

Namun, dia memastikan KAI tetap sebagai investor mayoritas dalam proyek berbasis rel terintegrasi di wilayah Jabodebek tersebut.

Sementara itu, perubahan nilai kebutuhan biaya pada proyek LRT Jabodebek menjadi Rp31,8 triliun tidak akan serta-merta membuat kebutuhan subsidi juga naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper