Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Pemerintah Tidak Perlu Campuri Urusan Freeport dengan Rio Tinto

Komisi VII DPR RI menilai pemerintah tidak perlu ikut campur dalam tahapan divestasi saham antara PT Freeport Indonesia dengan Rio Tinto.
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) didampingi Wakil Menteri Arcandra Tahar (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Komisi VII Satya Widya Yudha (kiri) sebelum rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/10)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) didampingi Wakil Menteri Arcandra Tahar (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Komisi VII Satya Widya Yudha (kiri) sebelum rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/10)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA—Komisi VII DPR RI menilai pemerintah tidak perlu ikut campur dalam tahapan divestasi saham antara PT Freeport Indonesia dengan Rio Tinto.

Meurut Kementerian BUMN, kerja sama antara Freeport-McMoRan Inc. dengan Rio Tinto terkait operasi pertambangan di Indonesia bisa menjadi ganjalan bagi perusahaan asal Amerika Serikat tersebut untuk segera menyepakati seluruh detail dalam proses divestasi saham anak usahanya, PT Freeport Indonesia (PTFI).

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya W. Yudha mengatakan, pemerintah belum menyelesaikan divestasi saham dengan Freeport. Sehingga, pemerintah belum sepatutnya mencampuri urusan Freeport.

“Soal Freeport dengan Rio Tinto, itu ya urusan Freeport. Pemerintah belum bisa mencampurinya,” katanya menjawab Bisnis di Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Sebelumnya, CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson menuturkan setelah proses divestasi, pihaknya memang hanya memiliki saham sebesar 49% di PTFI.

Terkait hal tersebut, Rio Tinto dianggap menghadapi konsekuensi yang sama dengan Freeport-McMoRan dalam proses divestasi.

Artinya, JV 60:40 akan dihitung berdasarkan 49% saham yang dimiliki Freeport-McMoRan. Jika tetap berlanjut setelah 2021, jatah Rio Tinto dari produksi PTFI akan sebesar 19,6% saja dan Freeport-McMoRan sebesar 29,4%.

Namun, Adkerson mengatakan hal tersebut masih terus dibahas. Pihaknya pun masih perlu persetujuan dari Rio Tinto.

Freeport-McMoRan dengan perusahaan tambang asal Australia tersebut memang ada kerja sama dengan porsi 60:40. Dengan adanya divestasi saham hingga 51%, nasib 40% jatah Rio Tinto belum ditentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper