Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Baja Milik Pemerintah India Dipaksa Efisiensi

Perusahaan baja milik pemerintah India Steel Authority of India Ltd. sedang menghadapi tantangan pada tahun ini karena pemerintah meminta efisiensi dan pelepasan aset berupa smelter berusia 63 tahun.
Industri baja/Bisnis.com
Industri baja/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan baja milik pemerintah India Steel Authority of India Ltd. sedang menghadapi tantangan pada tahun ini karena pemerintah meminta efisiensi dan pelepasan aset berupa smelter berusia 63 tahun.

Aset tersebut harus dilepas karena menyebabkan kerugian. "Tahun ini kami berharap SAIL dapat menghasilkan laba," ujar Aruna Sharma, Sekretaris Kementerian Perindustrian India, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (23/11/2017). 

Kementerian telah mengarahkan perusahaan tersebut untuk dapat bersaing dengan perusahaan baja swasta dengan tujuan memenuhi pertumbuhan konsumsi dalam negeri. SAIL diproyeksikan akan mencatatkan arus kas yang positif untuk pertama kali sejak 2009 pada tahun fiskal 2017. 

Selain menunjuk Boston Consulting Group, Kementerian juga telah membentuk panel untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Menteri Birender Singh juga memerintahkan para pejabat agar berperan lebih aktif dalam memperbaiki kinerja pabrik baja tersebut.

Langkah ini ditempuh setelah JSW Steel Ltd., perusahaan baja publik, melaporkan laba perusahaan yang stagnan dalam 7 kuartal berturut-turut dan laba Tata Steel Ltd. menurun pada kuartal kedua tahun ini.

"Kami harap perbaikan kinerja SAIL dapat dilakukan dengan segera," kata  Sharma.

Sebagai informasi, SAIL merupakan produsen baja terbesar di India yang memproduksi besi dan baja dalam lima pabrik terintegrasi dan tiga pabrik khusus. Pabrik baja SAIL berlokasi di wilayah timur dan pusat India serta berdekatan dengan sumber bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper