Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IBEA 2017: Pelaku Industri Energi Dituntut Adaptif dengan Teknologi

Pelaku industri di bidang energi dan kelistrikan nasional harus bisa mengadopsi perkembangan teknologi terkini, khususnya yang rendah emisi menyesuaikan dengan komitmen perjanjian Paris.
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) didampingi Wakil Menteri Arcandra Tahar (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Komisi VII Satya Widya Yudha (kiri) sebelum rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/10)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) didampingi Wakil Menteri Arcandra Tahar (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Komisi VII Satya Widya Yudha (kiri) sebelum rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/10)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri di bidang energi dan kelistrikan nasional harus bisa mengadopsi perkembangan teknologi terkini, khususnya yang rendah emisi menyesuaikan dengan komitmen perjanjian Paris.
 
Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya W. Yudha mengatakan industri energi di Tanah Air harus terus berbenah mengikuti perkembangan regulasi dan teknologi yang ada. 
 
Hal itu diharapkan mampu membuat industri energi dan kelistrikan nasional lebih efisien.
 
“Industri harus berbenah sesuai perkembangan, misalnya dengan memasukan kriteria pengurangan emisi karbon dalam teknologi pembangkit sesuai komitmen perjanjian Paris,” 
ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/11/2017). 
 
Menurut Satya, peran manufaktur lokal dalam meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam proyek kelistrikan dan energi perlu terus didorong.
 
Dia meuturkan peningkatan TKDN di pembangkitan, transmisi dan distribusi, kabel dan tower diharapkan mampu memberi ruang bagi sumber daya manusia (SDM) lokal mengembangkan 
proyek kelistrikan di Tanah Air.
 
Pandangan Satya itu disampaikan terkait dengan rencana digelarnya ajang Indonesia Best Electricity Award (IBEA) yang tahun ini masuk penyelenggaraan ketiga.
 
Menurut Ketua Dewan Juri IBEA 2017, Tumiran, pihaknya telah melakukan seleksi terhadap 87 perusahaan. Dari seluruhnya, terpilih 47 perusahaan energi dan kelistrikan yang nantinya akan memperoleh penghargaan.
 
Pemberian penghargaan atas dasar tingkat kandungan dalam negeri, kemampuan perusahaan dalam melakukan inovasi, efisiensi, dan lainnya.
 
Dia berharap kemampuan perusahaan energi dan kelistrikan lokal dari sisi teknologi, engineering, maupun kualitas sumber daya manusia, mampu bersaing. 
 
Selain itu, perusahaan kelistrikan dan energi global lebih punya komitmen untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri guna memperkuat infrastruktur ketenagalistrikan di Tanah Air.
 
Dia menyatakan animo perusahaan kelistrikan dan energi untuk ikut dalam ajang penghargaan tahun ini ini meningkat sangat signifikan dari sisi perusahaan dan kategorinya.
 
Sementara itu special award akan menilai perusahaan kelistrikan dan energi untuk meraih yang terbaik dalam kategori Innovation Electricity Company dan Environmentally Concered Company, Local Content Electrical Company, dan CSR Electricity Company. 
 
Sebagai informasi, perhelatan ajang Indonesia Best Electricity Award pertama kali digelar di Grand City Hotel pada 2015. Sedangkan ajang IBEA kedua pada 2016 di Hotel Bidakara, Jakarta. 
 
Untuk kegiatan IBEA tahun ini akan berlangsung di Hotel Bidakara pada 22-23 November 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper