Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beko, Pabrikan Elektronik Asal Turki, Masuk ke Indonesia

Persaingan di pasar elektronik Indonesia akan semakin ramai dengan masuknya produsen asal Turki Beko. Perusahaan ini akan memulai pemasaran produknya pada kuartal II tahun depan.
Ilustrasi Beko./JIBI
Ilustrasi Beko./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Persaingan di pasar elektronik Indonesia akan semakin ramai dengan masuknya produsen asal Turki Beko. Perusahaan ini akan memulai pemasaran produknya pada kuartal II tahun depan.

Zafer Ustuner, Regional Director Asia Pasific Beko, mengatakan Indonesia merupakan pasar potensial dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2050.

“Daya konsumsi masyarakat juga masih tinggi dengan kontribusi ke PDB yang besar, kami tidak mau menunggu hingga 2050 baru masuk ke Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Beko, yang diklaim sebagai merek nomor satu di Eropa untuk peralatan rumah tangga, merupakan bagian dari Grup Arcelik. Saat ini, produk Beko telah dipasarkan di lebih dari 140 negara dengan jumlah konsumen sekitar 280 juta sejak 1990-an.

Untuk pasar Asia Pasifik, Beko telah masuk ke negara-negara seperti China, Vietnam, Malaysia, Thailand, Pakistan, India, Australia, dan lainnya. Zafer menuturkan pihaknya memiliki program Beko Road yang bertujuan melebarkan bisnis perusahaan dari wilayah barat menuju timur.

“Di Asia kami memiliki pabrik mesin cuci di China dan pabrik kulkas di Thailand,” katanya.

Lebih lanjut, Zafer menjelaskan Beko memulai perluasan bisnis di kawasan Asia Tenggara pada tahun lalu melalui Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Walaupun Indonesia merupakan pasar potensial dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara,  Beko dinilai lambat masuk karena masalah regulasi.

Selain itu, karena pabrik dibangun di Thailand, perusahaan memprioritaskan masuk ke negara-negara yang dekat dengan Negara Gajah Putih tersebut. Beko tidak menutup kemungkinan untuk membangun pabriknya di Indonesia, namun setelah mencapai angka penjualan yang cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper