Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Butuh Pasokan 1 Juta Ton Garam Sampai Januari 2018

Indonesia memerlukan satu 1 juta ton garam hasil produksi rakyat untuk memenuhi kebutuhan domestik hingga Januari 2018.
Suasana bongkar muat garam impor dari Kapal MV Golden Kiku ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8)./ANTARA-Zabur Karuru
Suasana bongkar muat garam impor dari Kapal MV Golden Kiku ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com,JAKARTA — Indonesia memerlukan satu 1 juta ton garam hasil produksi rakyat untuk memenuhi kebutuhan domestik hingga Januari 2018.

Direktur Utama PT Garam Budi Sasongko memperkirakan dibutuhkan 1 juta ton garam hasil panen petani domestik untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri hingga Januari 2018. Sementara, saat ini perseroan tinggal mengantongi pasokan 193.000 ton yang sepenuhnya telah dikontrak oleh pembeli.

“Jadi kalau nanti katakan garam rakyat total panennya 1 juta ton kita bersyukur enggak usah impor karena cukup sampai Januari 2018. Tetapi, kalau total tidak mencapai 600.000 ton nasional harus dipikirkan untuk menambah,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/11).

Budi mengatakan bahan baku garam konsumsi yang diimpor dari Australia sebanyak 75.000 ton telah didistribusikan kepada industri pengolah. Diperlukan proses dua bulan untuk pengolahan terhitung sejak pasokan tersebut masuk ke Indonesia mulai Agustus 2017.

Seperti diketahui, Jumat (28/7/2017), Kementerian Perdagangan menugaskan PT Garam untuk mengimpor 75.000 ton garam bahan baku untuk garam konsumsi. Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut impor garam dilakukan mengingat adanya kondisi khusus. 

Jumlah produksi dalam negeri saat ini jauh dari kondisi normal. Biasanya, dalam sebulan mampu dihasilkan sekitar 166.000 ton garam konsumsi per bulan namun berdasarkan hasil verifikasi produksi Mei 2017—Juli 207 hanya 6.200 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper