Bisnis.com, BANDUNG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan proses tender yang lebih terbuka dalam pembangunan prasarana mass rapid transit East-West rute Cikarang - Balaraja guna mendapatkan harga terbaik.
Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya juga berharap bisa meningkatkan konten lokal dalam pembangunan mass rapid transit (MRT) rute Cikarang - Balaraja dengan adanya proses tender yang lebih terbuka.
"Kita ingin proses tender lebih terbuka supaya kita mendapatkan nilai-nilai yang lebih baik dari segi harga, segi local content, kesertaan tenaga kerja, persentase peran local contractor," kata Budi, Kamis (15/11/2017).
Budi Karya menjelaskan, pihaknya menginginkan ada proses peralihan teknologi dalam pembangunan mass rapid transit East-West rute Cikarang - Balaraja. Pihaknya juga berharap proyek tersebut berada di bawah PT Mass Rapid Transit Jakarta yang saat ini sedang mengerjakan MRT South - North rute Lebak Bulus - Kampung Bandan.
Dia menyebutkan desain proyek pembangunan MRT East-West rute Cikarang - Balaraja menggunakan dana dari Japan International Cooperation Agency. Pihaknya akan mengupayakan peran Indonesia lebih banyak dalam proyek MRT East-West tersebut.
"East-West, Insya Allah tetap PT MRT, Masa bikin PT [Perseroan Terbatas] lagi. Tetapi, desain dengan dana JICA [Japan International Cooperation Agency/JICA]," katanya.
Budi menambahkan, MRT rute Cikarang-Balaraja dengan jarak 74 kilometer tersebut ditargetkan selesai pada 2024-2025. Kemenhub mengaku concern menyelesaikan pembangunan moda transportasi berbasis rel tersebut guna mengatasi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya.
“East - west itu dari Cikarang–Balaraja 74 kilometer mungkin bisa selesai 2024-2025. Kita concern, kita lakukan karena dengan cara itu bisa selesaikan kemacetan Jakarta,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel