Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Pangan Natal & Tahun Baru Terdistribusi Awal Desember

Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (16/11/2017), telah mengumpulkan para pelaku usaha kebutuhan pokok antara lain daging sapi, minyak goreng, dan gula untuk memastikan ketersediaan pasokan, distribusi, serta stabilitas harga memasuki Natal dan tahun baru.
Cabai merah./.
Cabai merah./.

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (16/11/2017), telah mengumpulkan para pelaku usaha kebutuhan pokok antara lain daging sapi, minyak goreng, dan gula untuk memastikan ketersediaan pasokan, distribusi, serta stabilitas harga memasuki Natal dan tahun baru.

 Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta seluruh pasokan bahan pokok (bapok) telah terdistribusi ke gudang-gudang pada Desember 2017. Hal tersebut untuk mengantisipasi keterlambatan distribusi akibat adanya gangguan cuaca dan lalu lintas.

Mendag juga menegaskan para pelaku usaha distribusi bahan pokok untuk melaporkan pasokannya. Sementara, toko-toko tidak diwajibkan untuk melaporkan pasokannya kepada pemerintah.

Toko-toko tidak perlu diperiksa, jangan ada pemeriksaan di sana. kalau ada sesuatu baru kita minta turun,” jelasnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (16/11).

Hasil pantauan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke gudang-gudang milik swasta maupun pemerintah dua bulan menjelang perayaan Natal, stok bahan pokok (bapok) berada dalam kondisi aman. Para pelaku usaha dan distributor disebut telah mempersiapkan pasokan jauh-jauh hari untuk mengantisipasi kenaikan permintaan.

Dalam sepekan terakhir, harga rata-rata kebutuhan pokok nasional terpantau dalam kondisi stabil. Namun, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai merah keriting, cabai merah besar, cabai rawit merah, serta bawang merah.

Pengawasan intensif serta peneterasi pasar bakal dilakukan di daerah-daerah yang menjadi pusat perayaan Natal dan tahun baru. Adapun lokasi tersebut antara lain Ambon, Menado, Jayapura, Sorong, Medan, serta Kupang.

Selain itu, Kemendag dijadwalkan bakal menggelar pasar murah mulai November 2017 di 10 provinsi yakni Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Tengah, serta Kalimantan Timur. 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahya Widayanti menjelaskan pemerintah memanggil para pelaku usaha untuk memastikan ketersediaan bahan pokok (bapok) menjelang Natal dan tahun baru. Hal itu untuk memastikan harga komoditas tersebut stabil di tengah potensi naiknya permintaan dari masyarakat.

“Yang menjadi perhatian bapok pada umumnya terutama untuk gula, minyak goreng, daging, dan beras,” ujarnya.

Sekertaris Jenderal Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) Afan Anugroho mengungkapkan kenaikan permintaan daging menjelang Natal dan tahun baru mencapai 20%. Namun, dia mengklaim pasokan yang tersedia di dalam negeri telah mencukupi.

Dia mengatakan saat ini Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) memiliki stok cadangan daging yang berlebih. Menurutnya, perusahaan pelat merah itu memiliki stok 10.000 ribu ton dan bakal bertambah 5.000 ton pada Desember 2017.

“Normalnya kebutuhan ADDI per bulan 7.000 ton jadi kalau pasokan daging kerbau saat ini cukup untuk menghadapi Natal dan tahun baru termasuk daging sapi beku,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengungkapkan langkah yang ditempuh untuk menghadapi akhir tahun sama yang dilakukan dengan persiapan Ramadhan dan Lebaran 2017. Artinya, produsen minya goreng diminta untuk menggelontorkan pasokan ke pasaran.

“Saya kiri konsepnya akan sama dengan menghadapi lebaran di Juni lalu, banjiri pasar dengan minyak goreng curah dan kontrol harga melalui kemesan sederhana di outlet ritel modern,” ujarnya.

GIMNI mencatat pemakaian minyak goreng curah pada hari biasa sebanyak 270.000 ton—280.000 ton. Sementara, volume penggunaan industri makanan sebesar 75.000 ton—85.000 sedangkan penggunaan minyak goreng premium yang biasa dijual melalui pasar modern sebesar 70.000 ton—80.000.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Gula Indonesia (APGI) Pieko Nyoto Setiadi menyatakan saat ini pasokan gula domestik berada dalam kondisi aman. Apalagi, produksi petani saat ini tengah memasuki masa puncak.

Dia menyebut kebutuhan pasokan pedagang gula setiap bulannya sebesar 170.000 ton. Dengan produksi domestik mencapai 2,1 juta ton, pihaknya menyebut tidak akan ada kendala untuk pemenuhan gula di dalam negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper