Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Indonesia Pada Oktober 2017 Capai US$14,19 Miliar, Naik 11,04%

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa impor Indonesia pada Oktober 2017 mengalami kenaikan sebesar 11,04% menjadi US$14,19 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$12,78 miliar.
Suasana bongkar muat garam impor dari Kapal MV Golden Kiku ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8)./ANTARA-Zabur Karuru
Suasana bongkar muat garam impor dari Kapal MV Golden Kiku ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA -  Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa impor Indonesia pada Oktober 2017 mengalami kenaikan sebesar 11,04% menjadi US$14,19 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$12,78 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pada Oktober 2017 terjadi peningkatan impor migas sebesar 13,96% atau menjadi US$2,20 miliar, sementara sektor nonmigas juga naik menjadi US$11,99 miliar atau 10,52%  dibanding bulang sebelumnya.

"Kenaikan cukup tinggi, didukung oleh impor migas dan nonmigas. Pada November-Desember biasanya agak meningkat, polanya sejalan dengan ekspor," kata Suhariyanto di Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Peningkatan impor nonmigas terbesar Oktober 2017 dibanding September 2017 adalah golongan besi dan baja sebesar US$182,9 juta atau 28,68%. Adapun penurunan terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$57,0 juta atau 52,10%.

BPS mencatat struktur impor menurut penggunaan barang terdiri dari impor bahan baku atau penolong mencapai 75,89%, barang modal 15,29%, dan barang konsumsi sebesar 8,82% dari total ekspor.

Secara kumulatif periode Januari-Oktober 2017, total impor Indonesia mancapai US$126,67 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 14,95%  jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar US$110,20 miliar.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari - Oktober 2017 adalah Republik Rakyat Tiongkok dengan nilai US$27,98 miliar atau 26,12%, Jepang US$12,37 miliar atau 11,55%, dan Thailand US$7,64 miliar atau 7,13%.

Sementara impor nonmigas dari ASEAN dengan share 20,50% dan dari Uni Eropa 9,34%.

Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku atau penolong dan barang modal selama Januari-Oktober 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 13,48%, 16,32%, dan 9,54%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper