Perkembangan Digitalisasi Media Tekan Bisnis Radio

Nurudin Abdullah
Selasa, 14 November 2017 | 23:23 WIB
Penyiar radio. Ilustrasi/JIBI-Septian Ade Mahendra
Penyiar radio. Ilustrasi/JIBI-Septian Ade Mahendra
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Kondisi bisnis radio frekuensi FM di Indonesia, khususnya yang ada di daerah, mengalami penurunan dipicu maraknya digitalisasi media yang terus berkembang di Tanah Air.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio mengatakan, melihat kondisi bisnis radio tersebut maka frekuensi FM yang ditawarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar memperhatikan tingkat keekonomian daerah.

“Jangan sampai peluang usaha radio yang dibuka Kemenkominfo menjadi mubazir atau dimiliki oleh pihak swasta yang tidak serius untuk mengembangkan bisnis radio,” katanya dalam situs resmi KPI Pusat, Selasa (14/11/2017).

Menurutnya, KPI Daerah hendaknya menyeleksi secara ketat para pemohon yang ingin memiliki frekuensi FM untuk usaha radio tersebut.

“Pada titik ini, KPI Daerah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada pemohon yang mempunyai daya dukung finansial dan konten berkualitas,” ujarnya.

Dia menjelaskan sangat penting dilakukan seleksi yang ketat untuk menyaring pemohon yang memang serius menjalankan usaha penyiaran radio.

Langkah tersebut itu penting, lanjutnya, jangan sampai ketika izin frekuensi FM sudah diperoleh, di kemudian hari radionya justru mati di tengah jalan.

Sementara itu, kata Agung, pemerintah provinsi hendaknya memberikan sarana dan prasarana kepada KPI Daerah untuk menunjang kerjanya dalam proses perizinan, terutama dalam menghadapi rencana diterapkanya e-licensing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper