Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, Target Serapan Gabah diproyeksi Turun

Kementerian Pertanian tetap melanjutkan program serapan gabah petani pada tahun anggaran 2018. Namun, target serapan gabah 2018 diproyeksi lebih rendah dari 2017, seiring dengan perubahan mekanisme penyaluran bantuan pangan dalam bentuk beras menjadi non tunai melalui transfer ke penerima manfaat.
Petani membersihkan gabah/Antara
Petani membersihkan gabah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian tetap melanjutkan program serapan gabah petani pada tahun anggaran 2018. Namun, target serapan gabah 2018 diproyeksi lebih rendah dari 2017, seiring dengan perubahan mekanisme penyaluran bantuan pangan dalam bentuk beras menjadi non tunai melalui transfer ke penerima manfaat.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan program serapan gabah petani berlanjut pada 2018. "Upsus Siwab lanjut. Sergab lanjut," kata dia kepada Bisnis dalam perjalanan menuju ke Solo, Jawa Tengah, Senin (6/11).

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan seiring perubahan mekanisme penyaluran bantuan pangan dari natura ke non tunai, maka target serapan gabah direncanakan 2,2 juta ton pada 2018. Rencana target ini menyesuaikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Bulog 2018 yang tengah disusun.

Rencana serapan gabah petani sebesar 2,2 juta ton terdiri dari 1,5 juta ton beras PSO dan 700.000 ton beras komersial. Adapun, beras cadangan pemerintah direncanakan tetap 280.000 ton.

Diakuinya, rencana target serapan gabah petani ini lebih rendah dari target yang dipasang pada 2017 sebesar 3,7 juta ton. Realisasi pengadaan Bulog per 3 November 2017 sebesar 2,08 juta ton.

"Ini masih draft perencanaan dengan memperhitungkan perubahan Rastra menjadi BPNT," kata dia yang turut mendampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Turunnya rencana serapan gabah dinilai tidak akan mengganggu tugas Bulog menjaga harga di tingkat petani agar tidak jatuh di bawah HPP pada saat panen raya. Sebab, Bulog akan menyerap 70% dari target yang dipasang pada masa panen raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper