Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN Berminat Serap Gas Jambaran-Tiung Biru

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. berminat untuk menyerap gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu.
Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Dirut PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik, dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi pada saat peresmian pembangunan Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu di Bojonegoro, Senin (25/9)./Pertamina
Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Dirut PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik, dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi pada saat peresmian pembangunan Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu di Bojonegoro, Senin (25/9)./Pertamina

Bisnis.com, BOJONEGORO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. berminat untuk menyerap gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu.

Dalam sambutannya saat menghadiri acara peletakan batu pertama Lapangan Jambaran-Tiung Biru di Bojonegoro, Senin (25/9), Jonan menuturkan proyek tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan gas untuk sektor ketenagalistrikan dan industri di sekitar Jawa Timur.

Dengan kapasitas produksi hingga 330 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd), terdapat 172 MMscfd yang bisa dijual karena gas yang dihasilkan lapangan tersebut mengandung karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S).

Sebelumnya, telah ditetapkan bahwa 100 MMscfd akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan 72 MMscfd untuk industri.

Jonan menyebut bila terdapat kenaikan permintaan, alokasi bisa saja diberikan. Salah satunya, ujar Jonan, PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menyatakan ingin juga menyerap gas dari lapangan tersebut.

"Pak Jobi tanya, kalau ada sisa, boleh beli enggak? Ya boleh saja," ujarnya menirukan.

Adapun, dia berpesan bila akan menjual kembali gas, harganya harus kompetitif. Pasalnya, bila gas dijual ke industri dengan harga mahal, akan menurunkan daya saing industri pengguna gas.

Produksi gas pertama dari lapangan gas itu targetnya dimulai pada 2021.

"Kalau dibeli, mau dijual harus kompetitif harganya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper