Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUSIM KEMARAU: 73 Hektare Sawah di Purwakarta Terancam Kekeringan

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyatakan areal sawah seluas 73 hektare yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Purwakarta terancam kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Ilustrasi: Petani melintasi sawah yang kering akibat musim kemarau di Desa Tanjung Pasir, Kampung Suka Mulya, Kabupaten Tangerang, Banten./JIBI
Ilustrasi: Petani melintasi sawah yang kering akibat musim kemarau di Desa Tanjung Pasir, Kampung Suka Mulya, Kabupaten Tangerang, Banten./JIBI

Bisnis.com, PURWAKARTA - Ancaman kekeringan membayangi kondisi puluhan hektare sawah di wilayah Purwakarta.

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyatakan areal sawah seluas 73 hektare yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Purwakarta terancam kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian setempat Agus Rachlan Suherlan, di Purwakarta, Rabu (20/9/2017), mengatakan luas areal sawah di Purwakarta mencapai 17.792 hektare.

Dari luas areal sawah tersebut, sekitar 7.000 hektare di antaranya merupakan sawah tadah hujan atau sawah yang hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi areal sawah.

"Kalau lahan yang terancam kekeringan dengan kondisi padi sudah ditanami pada musim kemarau tahun ini mencapai 73 hektare," kata dia.

Ia menyatakan, dari 73 hektare sawah yang terancam kekeringan itu, hanya 10 hektare sawah yang sudah dinyatakan mengalami gagal tanam, yakni areal sawah di sekitar Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta.

Agus menyatakan, pada musim kemarau seperti saat ini petani bisa menggunakan pompa air jika di sekitar areal sawahnya terdapat sumber mata air.

Tetapi jika di sekitar areal sawahnya tidak ada sumber mata air, petani disarankan tidak menanam padi selama musim kemarau. Areal sawah itu bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman palawija yang tidak terlalu membutuhkan banyak air.

Sementara itu, pada musim kemarau tahun ini Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta telah mendapat bantuan 20 unit pompa air dari pemerintah pusat.

"Bantuan pompa itu telah didistribusikan ke 20 gapoktan (gabungan kelompok tani) di sembilan kecamatan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper