Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Cetak Sawah 2018 Lebih Rendah

Kementerian Pertanian mengalokasikan Rp710 miliar untuk rencana cetak sawah seluas 37.360 ha di RAPBN 2018.
Persawahan di Bali/Antara-Nyoman Budhiana
Persawahan di Bali/Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mengalokasikan Rp710 miliar untuk rencana cetak sawah seluas 37.360 ha di RAPBN 2018.

Ini diketahui dalam dalam rapat kerja Komisi IV bersama dengan Kementerian Pertanian tentang pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga tahun anggaran 2018 di Jakarta, Senin (11/9/2017).

Rencana cetak sawah pada 2018 lebih rendah dari target cetak sawah 2017 yakni 72.033 ha dengan pagu anggaran sebesar Rp1,18 triliun dan realisasi cetak sawah pada 2016 sebesar 129.096 ha dengan anggaran sebesar Rp2,06 triliun.

Pagu anggaran itu menghitung biaya cetak sawah di hampir seluruh provinsi sekitar Rp16 juta per ha, sedangkan di Maluku dan Papua sekita Rp19 juta per ha. Biaya cetak sawah lebih tinggi Maluku dan Papua karena karakteristik lahan dan kerapatan vegetasi yang berbeda dari di Jawa.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Pending Dadih Permana menjelaskan, rencana cetak sawah 2018 dibuat berdasarkan survei investigasi desain yang telah siap dan diusulkan oleh daerah. Adapun, rencana cetak sawah tahun mendatang yang lebih rendah dari tahun ini, terkendala kesiapan survei investigasi desain di daerah yang belum siap.

"Kegiatan cetak sawah disetujui pada daerah yang telah memiliki Survei Investigasi Desain. Kenapa lebih rendah? Karena daerah yang siap dengan SID hanya itu," kata dia dihubungi pada Selasa (12/9/2017).

Dadih mengatakan, pemerintah tidak ingin gegabah dalam pelaksanaan cetak sawah. Oleh karena itu, perlu dipastikan kesiapan lahan dan status lahan sebelum dicetak sawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper