Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Pakan Ternak Tanpa Antibiotik, Pemerintah Minta Pelaku Usaha Putar Otak

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meminta pelaku industri pakan ternak untuk merancang formulasi produknya yang efisien tanpa menggunakan zat antibiotik seiring diterapkannya Permentan No. 14/2017 tentang klasifikasi obat hewan.
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meminta pelaku industri pakan ternak untuk merancang formulasi produknya yang efisien tanpa menggunakan zat antibiotik pemacu pertumbuhan seiring diterbitkannya Permentan No. 14/2017 tentang klasifikasi obat hewan.

Kementerian Pertanian menerbitkan Permentan No. 14/2017 tentang klasifikasi obat hewan pada Mei 2017 yang diantaranya mengatur larangan penggunaan antibiotic growth promotant (AGP) atau antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan.

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fajar Sumping menyebut, hampir 90% penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan sebagai imbuhan pakan ternak unggas, sehingga pakan lebih efisien. Sementara sisanya, mencampurnya dengan air dan memberikan ke hewan ternak.

Diakui Fajar, larangan penggunaan AGP akan berimbas terhadap produktivitas hewan ternak yang menurun dan rasio konsumsi pakan terhadap peningkatan berat badan akan meningkat.

Hal ini tentu berimbas pada biaya produksi yang lebih tinggi. Meski demikian, dia mengatakan larangan ini sejalan dengan kampanye resisten antibiotik yang telah menjadi perhatian dunia.

"Maka perlu formulasi dari industri pakan untuk meningkatkan efisiensi pakan tanpa ada penggunaan antibiotik," katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (22/8).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper