Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Total Masih Berminat Ngebor di Mahakam

Pemerintah mengklaim Total E&P Indonesie sebagai operator Blok Mahakam masih berminat mengelola wilayah kerja tersebut setelah kontrak berakhir di pengujung 2017.
Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur
Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengklaim Total E&P Indonesie sebagai operator Blok Mahakam masih berminat mengelola wilayah kerja tersebut setelah kontrak berakhir di pengujung 2017.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan pemerintah telah menyampaikan sikap terkait usulan Total. Adapun, semua usulan Total seperti pembebanan First Tranche Petroleum (FTP) sebesar 0%, investment credit dan depresiasi selama dua tahun.

FTP sendiri merupakan pajak yang timbul langsung dari kegiatan produksi minyak atau gas bumi sebelum dikurangi pengembalian biaya operasi dan penanganan produksi. Sementara, investment credit merupakan penambahan sejumlah pengembalian investasi sesuai presentase tertentu.

"Tiga permintaan mereka (Total) kita tolak. Pemerintah menolak. Kita sudah sampaikan, mereka sudah terima," ujarnya di Jakarta, Senin (14/8/2017) malam.

Kendati telah menolak semua usulan Total, Arcandra menyebut Total dan Inpex masih berminat menguasai sisa hak partisipasi di Blok Mahakam yang dimiliki Pertamina. Pertamina dan kontraktor eksisting sebelumnya telah mendapat ruang kepemilikan hak partisipasi pada kontrak kerja sama baru Blok Mahakam yang diteken pada 2015.

Pada kontrak tersebut, Pertamina yang ditunjuk sebagai operator menguasai 70% dengan ruang maksimum bagi kontraktor eksisting sebesar 30%. Namun, Arcandra tak menyebut apakah angka kepemilikan saham partisipasi berubah. Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan membuka ruang kepemilikan saham partisipasi bagi kontraktor eksisting naik ke 39% dengan asumsi 10% untuk pemerintah daerah dan Pertamina yang masih menguasai saham partisipasi secara dominan.

Menurutnya, porsi saham partisipasi itu ditetapkan berdasarkan skema bisnis. Dengan demikian, kepemilikan saham partisipasi bagi kontraktor eksisting bisa saja 30% atau 39% sesuai kesepakatan.

"Mereka tetap berminat untuk ikut berpartisipasi dalam blok ini, tapi silakan B to B dengan Pertamina," katanya.

Dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pada semester I/2017 realisasi produksi gas dari Blok Mahakam sebesar 1.504 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd) atau 105% dari target 1.430 MMscfd dengan kontribusi 20% terhadap capaian produksi gas nasional sebesar 7.512 MMscfd. Saat ini, Total dan Inpex menguasai saham partisipasi 50% di Blok Mahakam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper