Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APTRI : Terjadi Penumpukan 250.00 Ton Gula Petani

Asosiasi Petani gula menyatakan terjadi penumpukan stok gula tani sebesar 250.000 ton akibat tidak dapat terserap oleh pabrik gula.

Bisnis.com, JAKARTA —Asosiasi  Petani gula menyatakan terjadi penumpukan stok gula tani sebesar 250.000 ton akibat tidak dapat terserap oleh pabrik gula.

Sekertaris Jenderal Dewan Pengurus Harian Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Nur Khabsyin menjelaskan saat ini terjadi penumpukan stok gula tani sebesar 250.000 ton. Pasokan tersebut tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.

“Petani minta gula tani dibeli dengan harga Rp11.000 per kilogram karena mengacu dengan hasil rata-rata lelang tahun dengan asumsi biaya pokok produksi Rp10.600 per kilogram,” ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (15/8).

Di sisi lain, dia mengungkapkan hasil pertemuan antara APTRI dan produsen gula rafinasi, yang dilakukan Selasa (15/8), belum menemukan hasil. Dia menyebut produsen gula rafinasi belum menyanggupi permintaan harga yang diminta oleh para petani.

“Produsen gula rafinasi belum ada kesanggupan namun mereka mengatakan siap menyetop gula kristal putih [GKP] bekas impor masuk pasar konsumsi,” paparnya.

Pihaknya telah meminta gula kristal putih impor untuk tidak diedarkan lagi di pasaran. Dia meminta agar distribusi gula sisa impor itu dihentikan hingga Desember 2017 untuk memberi ruang gula tani bisa masuk pasar.

“Stok gula di pasar saat ini sangat penuh sehingga GKP ex impor yang beredar di pasar agar diberhentikan,” imbuhnya.

Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Benny Wahyudi belum memberikan konfirmasi terkait hasil pertemuan yang dilakukan kemarin (15/8). Namun, dia sebelumnya menyatakan telah mendapat penugasan untuk menyerap gula tani. 

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan para produsen gula rafinasi untuk membahas lebih lanjut permintaan tersebut. “Produsen gula rafinasi untuk menyerap itu berat karena bukan bidangnya.”

Dia menjelaskan terdapat beberapa faktor yang membuat penyerapan gula tani sulit dilakukan oleh produsen gula rafinasi. Salah satunya terkait distribusi serta kualitas gula yang diserap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurhadi Pratomo
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper