Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

API Berharap Perundingan dengan Uni Eropa Tuntas 2019

Pelaku bisnis tekstil dan produk tekstil berharap perundingan perdagangan bebas khususnya dengan Uni Eropa bisa selesai pada 2019 agar dapat menggenjot kinerja ekspor.nn
Karyawan mengoperasikan mesin bordir di salah satu rumah produksi tekstil yang ada di Jakarta, Senin (23/2)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan mengoperasikan mesin bordir di salah satu rumah produksi tekstil yang ada di Jakarta, Senin (23/2)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku bisnis tekstil dan produk tekstil berharap perundingan perdagangan bebas khususnya dengan Uni Eropa bisa selesai pada 2019 agar dapat menggenjot kinerja ekspor.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat meyakni, apabila perjanjian bilateral tersebut bisa terwujud, maka ekspor industri TPT nasional akan naik hingga 100% dalam kurun waktu empat tahun. Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga akna smekain meningkat.

Sebelumnya, bea masuk ekspor produk tekstil Indonesia ke Amerika dikenakan 12,5%, sedangkan ke Eropa sampai 16%. Padahal ekspor Vietnam ke Amerika dan Eropa sudah nol persen.

API mencatat, dalam periode dua tahun terakhir ini, jumlah industri TPT nasional meningkat dari 5.600 perusahaan menjadi sebanyak 5.900 dengan menyarap tenaga kerja langsung mencapai dua juta orang.

“Pada 2019, di mana pembangunan infrastruktur akan selesai, itu tentunya dapat memberikan harapan positif bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” kata Ade seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (22/7/2017).

Kemenperin mencatat, industri TPT mampu menyumbang devisa negara sebesar US$11,87 miliar atau 8,2% dari total ekspor nasional pada 2016. Sementara itu, nilai ekspor sektor ini pada periode Januari-Mei 2017 sekitar US$5,11 miliar atau naik 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan nilai investasi industri TPT sampai kuartal I/2017 untuk penanaman modal asing, mencapai US$174,51 ribu atau naik 17,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$147,92 ribu.

“Selama tiga tahun terakhir, industri TPT nasional mengalami kontraksi dalam pertumbuhannya. Hal ini didorong oleh investasi baru maupun perluasan pabrik,” katanya.

PENUTUPAN PABRIK

Di samping itu, menanggapi adanya kabar soal penghentian produksi pemintalan benang oleh beberapa pabrik, Ade meyakininya hanya sebatas rumor. Kendati ada penurunan produksi benang, menurutnya, tidak sampai ada pabrik pemintalan benang yang tutup pasca Lebaran.

Munculnya isu penutupan pabrik benang, dinilai Ade, timbul akibat diperpanjangnya libur Lebaran pabrik-pabrik tersebut. "Mereka biasanya libur maksimum lima hari tahun ini ditambah jadi 20 hari sehingga wajar muncul rumor soal penutupan pabrik benang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper