Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Bencana, PUPR Bentuk Pusat Pemantauan Kondisi Jalan Nasional

Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan mudik Lebaran 2017 dan peningkatan kualitas pengawasan pemeliharaan jalan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengembangkan berbagai inovasi teknologi.
Ilustrasi - Kendaraan pemudik terjebak antrean pada H-3 Lebaran di jalur selatan, Kampung Lewo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (22/6). Antrean kendaraan pemudik di jalur selatan menuju Jawa Tengah itu disebabkan adanya aktivitas Pasar Lewo dan Pasar Malangbong di Kabupaten Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi - Kendaraan pemudik terjebak antrean pada H-3 Lebaran di jalur selatan, Kampung Lewo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (22/6). Antrean kendaraan pemudik di jalur selatan menuju Jawa Tengah itu disebabkan adanya aktivitas Pasar Lewo dan Pasar Malangbong di Kabupaten Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Bisnis.com, PACITAN -- Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan mudik Lebaran 2017 dan peningkatan kualitas pengawasan pemeliharaan jalan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengembangkan berbagai inovasi teknologi.

Salah satu inovasi Kementerian PUPR adalah memanfaatkan Situation Room Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, yang difungsikan menjadi Pusat Pemantauan Kondisi Jalan Nasional (PPKJN).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan pemantauan dilakukan terutama di ruas yang menjadi jalur mudik untuk antisipasi terjadinya kerusakan dan daerah rawan bencana seperti longsor dan ambles.

PPKJN dimanfaatkan untuk mengetahui kondisi lalu lintas secara real time dan secara berkala dikordinasikan dengan petugas di 340 Posko Siaga Sapta Taruna Bina Marga yang ada di beberapa titik ruas jalan nasional.

Informasi arus lalu lintas dan kondisi jalan yang didapat PPKJN berasal dari CCTV milik kepolisian yang tersebar di sekitar 300 titik pos polisi yang dilewati ruas jalan nasional.

Posko siaga tersebut berada di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan bersama dengan Korlantas Polri, Basarnas, Kementerian Kesehatan dan Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG).

"Posko dilengkapi alat berat, material dan operator sehingga apabila terjadi sesuatu, bisa cepat ditangani. Mudah-mudahan dengan koordinasi lebih baik kondisi mudik pun lebih baik daripada tahun lalu," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (28/6/2017).

Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra menuturkan sesuai arahan Menteri PUPR, PPJKN tersebut tidak hanya memantau jalan nasional, namun juga diterapkan di jalan tol, terutama yang fungsional.

“PPJKN ini digunakan untuk memantau kondisi kepadatan lalu lintas yang ada di jalur-jalur mudik. Untuk di Pulau Jawa, PPJKN terkoneksi dengan Nasional Traffic Management Center Kepolisian di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur sampai Bali,” katanya.

PPKJN dilengkapi dengan beberapa layar monitor yang menunjukan kondisi real time lalu lintas di sejumlah titik jalan nasional dan juga memantau informasi dari aplikasi teknologi pemantau jalan yang dikembangkan Kementerian PUPR seperti Jalan Kita dan Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (SINDILA) hasil pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan).

Tim peliput: Agne Yasa, David Eka Issetiabudi, Feri Kristianto, Yanita Petriella

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Tim Jelajah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper