Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cetak Sawah Terkendala Kesiapan Daerah

Kementerian Pertanian mengakui pelaksanaan cetak sawah diantaranya karena terkendala kesiapan daerah. Untuk itu, perlu ada kerjasama pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan cetak sawah tahun ini yang ditargetkan 80.000 ha.
Petani menanam bibit padi pada musim tanam di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Jumat (5/5)./Antara-Feny Selly
Petani menanam bibit padi pada musim tanam di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Jumat (5/5)./Antara-Feny Selly

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mengakui pelaksanaan cetak sawah diantaranya karena terkendala kesiapan daerah. Untuk itu, perlu ada kerjasama pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan cetak sawah tahun ini yang ditargetkan 80.000 ha.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Pending Dadih Permana menyebut realisasi cetak sawah pada 2016 sebesar 129.000 ha dari target 134.000 ha, dan realisasi tahun 2015 sebesar 120.000 ha.

Dading mengatakan pelaksanaan cetak sawah menghadapi sejumlah kendala di daerah. Transfer dana Bansos ke daerah dinilai tidak optimal, sehingga dalam penyelenggaraannya banyak yang terbengkalai.

Namun, menurut Dading, yang menjadi kendala terbesar adalah penyiapan Survei Investigasi Desain yang dilakukan oleh pemerintah daerah. "Seringkali survei dan desain tidak klop," tuturnya dalam konferensi pers tentang Kartu Tani, pembangunan embung, dan bantuan alsintan, Senin (19/6).

Dading menyebut, ada sejumlah ketentuan pokok dalam Survey Investigasi Desain seperti, keberadaan sumber air dan harus ada calon petani dalam lahan yang disiapkan untuk cetak sawah. Namun, ketentuan ini kerap dikesampingkan. Akibatnya, apa yang diusulkan daerah seringkali tidak sesuai saat cek di lapangan.

"Air ada, lahan ada, tapi petani tidak ada. Hal-hal seperti ini yang menyebabkan ada keterlambatan eksekusi di daerah," imbuhnya.

Selain itu, diakui Dading, produktivitas lahan cetak sawah rata-rata 2,5 ton - 4 ton per ha, berbeda dengan lahan sawah lama. Juga masih ada beberapa daerah yang belum optimal dalam pemanfaatannya.

"Memang ada beberapa yang belum ditanami, seperti Kalimantan Tengah karena belum ada kesadaran menjadi petani," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper