Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puncak Arus Mudik Diperkirakan Mulai H-3 Lebaran

Puncak Arus Mudik Diperkirakan Mulai H-3 Lebaran
Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah/Antara
Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Puncak pergerakan kendaraan arus mudik tahun ini diperkirakan pada tiga hari jelang Lebaran.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan pengalaman dari tren mudik sebelumnya, puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 hingga H-1 Lebaran. Pada waktu tersebut, tutur Adiatma, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pun akan menyentuh titik tertinggi.

Oleh karena itu, pihaknya menyiagakan beberapa titik yang akan menjadi titik pertemuan kendaraan dari Jakarta mengarah ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Agar distribusi selama kegiatan mudik tak terganggu.

"Dari tren, kita memprediksi puncak arus mudik mulai H-3 Lebaran," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (19/6/2017).

Menurutnya, pihaknya telah menyiagakan pasokan dari terminal BBM di antaranya Tanjung Gerem, Plumpang, Ujung Berung, Padalarang, Tasikmalaya, Balongan dan Cikampek.

Berdasarkan ketahanan stok per 16 Juni 2017, Premium 1,2 juta kilo liter (kl) untuk stok 22 hari, Solar 1,6 juta kl 26 hari, Pertalite 983.636 kl untuk mengamankan kebutuhan 24 hari dan Pertamax 798.362 kl untuk 21 hari. Sementara itu, Dex 26.490 kl untuk mengamankan pasokan selama 31 hari, Dexlite 24.080 kl pasokan selama 26 hari, Turbo 25.822 kl untuk memasok kebutuhan 31 hari, Avtur 409.411 kl guna mengamankan pasokan 27 hari, kerosin 80.781 kl untuk memasok selama 69 hari dan LPG 317.674 kl selama 15 hari.

Dengan jaringan 1.200 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dia menyebut perseroan pun mempersiapkan cara-cara distribusi lainnya seperti 50 kios Pertamax, sembilan unit mobil tanki, 10 serambi Pertamax dan 83 motor yang akan mengantarkan pasokan BBM dengan maksimum 50 liter ke daerah yang kehabisan pasokan BBM namun terisolasi kemacetan.

"Kami juga operasikan sepeda motor yang nanti kita akan gunakan dalam kondisi emregency," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper