Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan RCEP, Enggartiasto: Akses Pasar Terbentur Perbedaan Tingkat Ekonomi

Menteri Perdagangan dari 16 negara peserta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menilai berbagai upaya penyelesaian masalah akses pasar masih terbentur akibat perbedaan tingkat kemajuan perekonomian di 16 negara
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita./.Bisnis-Abdullah Azzam
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita./.Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Perdagangan dari 16 negara peserta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menilai berbagai upaya penyelesaian masalah akses pasar masih terbentur akibat perbedaan tingkat kemajuan perekonomian di 16 negara.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini terdapat beberapa isu perundingan yang belum disepakati.

“Perundingan ini tidak mudah karena masing-masing negara mempunyai kepentingan serta kemampuan yang berbeda. Ada rambu-rambu perundingan RCEP (guiding principle) yang harus diikuti, namun kita tidak mungkin menyetujui perjanjian perdagangan bebas jika merugikan kepentingan kita,” jelas Enggartiasto.

Pertemuan ke-3 RCEP Intersessional Ministerial Meeting dilakukan di Hanoi, Vietnam, pada Selasa (22/5/2017). Pertemuan tersebut dilakukan untuk memberikan arahan dan keputusan yang diperlukan Komite Perundingan Perdagangan RCEP.

Pada akhir Juli 2017, Komite Perundingan RCEP akan kembali melakukan pertemuan menindaklanjuti arahan para Menteri RCEP di Hyderabad, India. Nantinya, hasil perundingan akan dilaporkan pada pertemuan di Manila, Filipina, September 2017. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper