Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Berpeluang Jadi Hub Pelayaran

Berlabuhnya kapal layar tiang tinggi (tall ships) Star Clipper di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara memunculkan peluang bagi Indonesia menjadi hub pelayaran industri pariwisata.
Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (1/4)./JIBI-Nurul Hidayat
Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (1/4)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Berlabuhnya kapal layar tiang tinggi (tall ships) "Star Clipper" di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara memunculkan peluang bagi Indonesia menjadi hub pelayaran industri pariwisata.

Star Clipper sebelumnya mengoperasikan kapalnya selama beberapa tahun di Thailand untuk menjelajah destinasi wisata bahari di Asean.

Namun, atas permintaan banyak pelanggannya itu, operator kapal memutuskan untuk beralih ke Indonesia sebagai uji coba pada tahun ini.

"Bila uji coba ini lancar, tidak ada regulasi yang memberatkan, kami yakin Indonesia akan menjadi pusat pengoperasian kapal-kapal kami
untuk Asean. Saat ini yang sangat berpotensi masih Bali. Tapi kami sudah mendengar bahwa pembangunan-pembangunan Marina di Indonesia sudah digencarkan," kata Kapten kapal Star Clipper Brunon, mengutip keterangan resminya, Minggu (14/5/2017).

Dalam kesempatan sama, anggota Tim Percepatan Pariwisata Bahari Aji Sularso mengungkapkan sejauh ini faktor-faktor yang selalu menjadi perhatian dan pertimbangan adalah masalah prosedur CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, Port Clearance) atau bea cukai, imigrasi, karantina, dan izin di pelabuhan.

"Biaya ground handling, baik resmi maupun tidak resmi, yang terlalu tinggi dan lebih mahal daripada negara tetangga. Kami terus mengupayakan hal ini berkoordinasi dengan instansi lainnya agar dipermudah," kata Aji.

Aji menambahkam, yang menjadi sasaran utama kapal tall ships saat ini masih Bali, karena akses penerbangan internasional dengan kemudahan pemindahan penumpang dari pesawat ke kapal sejauh ini hanya di Bali
yang favorit dan belum adanya insentif fiskal bagi lalu lintas barang logistik untuk kapal.

"Belum lagi alur masuk ke pelabuhan yang relatif sulit dan dangkal, seperti Benoa, dan kurang lengkapnya peta laut di beberapa lokasi wisata merupakan tantangan," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper