Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden: Tol Laut Tekan Harga Hingga 25% di Indonesia Bagian Timur

Presiden Jokowi optimistis dengan sejumlah program kemaritiman yang tengah dijalankan pemerintah bisa meningkatkan daya saing nasional.
Penumpang KM Mutiara Persada III yang terbakar keluar dari KM Mutiara Timur I setibanya di Dermaga Pelabuhan Tol Laut Panjang, Lampung, Senin (10/4)./Antara-Ardiansyah
Penumpang KM Mutiara Persada III yang terbakar keluar dari KM Mutiara Timur I setibanya di Dermaga Pelabuhan Tol Laut Panjang, Lampung, Senin (10/4)./Antara-Ardiansyah

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Jokowi optimistis dengan sejumlah program kemaritiman yang tengah dijalankan pemerintah bisa meningkatkan daya saing nasional.

Presiden Joko Widodo mengatakan  pemerintah sudah mengusahakan tol laut sebagai jalur transportasi laut bagi sejumlah komoditas. Dengan tol laut tersebut diharapkan wilayah-wilayah Indonesia, utamanya bagian Timur, untuk dapat terhubung sehingga mampu menekan harga komoditas.

Menurut Presiden,  di Indonesia bagian Timur sudah dirasakan oleh masyarakat adanya penurunan harga 20% - 25%.

“Saya kira sebuah penurunan yang cukup tinggi. Namun, nantinya apabila rute dan trayek ini semakin banyak, kita meyakini bahwa turunnya harga-harga ini akan menjadi semakin lebih baik lagi," ujar Presiden melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (5/5/2017).

Selain tol laut, pemerintah juga mengembangkan dan membangun pelabuhan-pelabuhan baru di Indonesia. Terkini, Pelabuhan Tanjung Priok sudah mampu melayani kapal-kapal besar yang memiliki kapasitas lebih dari 10.000 TEUs.

Menurut  Joko Widodo sudah berpuluh-puluh tahun belum pernah terjadi, hingga akhirnya dua minggu yang lalu kapal kontainer CMA-CGM merapat di Tanjung Priok.

“Artinya nanti juga akan ada penurunan biaya logistik dan transportasi. karena kita tidak usah transit ke negara-negara yang lain. Jadi bisa langsung masuk ke negara tujuan," kata Presiden.

Menurutnya hal ini hanyalah sebuah permulaan. Apabila pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia dapat berkonsolidasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

Dia meyakini bahwa ke depan akan semakin banyak kapal-kapal besar lainnya yang ikut merapat di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper