Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

April, Serap Gabah Bulog Anjlok

Volume serap gabah Bulog pada April ini sebesar 424.000 ton, turun dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 647.000 ton. Meski demikian, serapan gabah Bulog sepanjang Januari-April sebesar 902.000 ton, masih lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 822.000 ton.
Gudang penyimpanan gabah/Antara
Gudang penyimpanan gabah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Volume serap gabah Bulog pada April ini sebesar 424.000 ton, turun dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 647.000 ton. Meski demikian, serapan gabah Bulog sepanjang Januari-April sebesar 902.000 ton, masih lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 822.000 ton.

Direktur Pengembangan Bisnis Bulog Imam Subowo mengakui realisasi serap gabah petani pada April memang menurun drastis, dibandingkan realisasi pada Maret yang mencapai 94% dari target. Volume serap gabah menurun karena harga gabah kering panen di tingkat petani bergerak di atas Harga Pembelian Pemerintah. Harga GKP tinggi terjadi sejak pekan terakhir triwulan pertama.

Harga GKP di penggilingan mencapai Rp4.391 per kg, di atas harga pembelian Bulog sebesar Rp3.700 per kg. "Sehingga kami kalah dengan para penggilingan padi yang sudah bergerak lebih dulu," tuturnya dalam rapat koordinasi gabungan percepatan luas tambah tanam dan serap gabah petani periode April-September 2017 di Jakarta, Rabu (3/5).

Hadir dalam rapat gabungan tersebut pada kepala dinas pertanian provinsi, jajaran TNI AD, dan kadivre Bulog.

Kendala lain, sebut Imam, karena permintaan pasar relatif masih tinggi. Kondisi ini terjadi karena penyaluran Rastra belum berjalan lancar pada periode Januari-April 2017. Sementara, pada puncak panen, sebagian besar beras yang dihasilkan masih masuk ke pasar untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar tersebut.

Bulog juga terkendala kapasitas gudang yang kini telah penuh, akibat penyaluran rastra yang belum lancar. Padahal, Bulog telah melakukan sewa gudang sebanyak 158 unit dengan kapasitas 257.832 ton dengan total anggaran Rp5,6 miliar.

Meski demikian, Imam meyakini penyerapan dapat kembali seperti semula pada Mei dan Juni dengan target serapan 23.000 ton per hari. Bulog kini tengah memaksimalkan Mitra BUMDes untuk menyerap gabah petani. Apalagi setelah Perum Bulog bersama Koperasi Pegawai dan pensiunan Perum Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) membentuk PT. MITRA BUMDes Nusantara, dimana 51% saham dimiliki BUMN dan sisanya oleh desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper