Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garam Impor Dijadwalkan Tiba Pekan Ini

- Impor garam konsumsi dijadwalkan masuk pekan ini dan akan dibongkar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Petani memanen garam di Kawasan Penggaraman Talise Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (19/3)./Antara-Mohamad Hamzah
Petani memanen garam di Kawasan Penggaraman Talise Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (19/3)./Antara-Mohamad Hamzah

Bisnis.com, JAKARTA -- Impor garam konsumsi dijadwalkan masuk pekan ini dan akan dibongkar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Budiono mengatakan kapal yang mengangkut garam asal Australia sedang dalam perjalanan dan dijadwalkan merapat di Jatim pada Kamis (20/4/2017). Kapal tersebut mengangkut 27.500 ton bahan baku garam konsumsi atau separuh dari volume yang didatangkan dari Negeri Kanguru.

"Separuhnya lagi menyusul. Belum ada konfirmasi (tentang tanggal pengapalan)," kata Achmad saat dihubungi, Selasa (18/4/2017).

Menurut dia, seluruh garam asal Australia yang tiba pada tahap pertama itu akan dijual kepada industri pengolah garam di Jawa.

Sementara itu, garam dari India direncanakan tiba di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatra Utara, pada 29 atau 30 April 2017. Garam asal Negeri Bollywood akan didistribusikan kepada industri pengolahan garam di Sumatra.

PT Garam tahun ini diberi tugas mengimpor garam bahan baku garam konsumsi menyusul gagal panen garam rakyat tahun lalu akibat musim kemarau basah. Produksi garam rakyat 2016 hanya 144.009 ton, jauh di bawah target pemerintah 3,6 juta ton. Imbasnya, pabrik-pabrik pengolah garam konsumsi kekurangan bahan baku. Kalaupun ada, harga garam rakyat melesat hingga Rp1,5 juta per ton. Padahal dalam kondisi normal, harga komoditas itu hanya Rp400.000-Rp750.000 per ton.

Rekomendasi impor kemudian diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebanyak 75.000 ton yang didatangkan dari Australia sebanyak 55.000 ton dan India 20.000 ton.

Achmad mengaku akan menjual bahan baku itu dengan harga Rp1 juta per ton kepada industri pengolah garam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper