Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jambi Diproyeksi Tumbuh Hingga 6,38%

Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi memproyeksi pertumbuhan ekonomi Jambi kuartal I/2017 tumbuh 5,98%6,38% year on year atau relatif sama dengan pertumbuhan ekonomi Jambi pada kuartal IV/2016 lalu.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAMBI — Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi memproyeksi pertumbuhan ekonomi Jambi kuartal I/2017 tumbuh 5,98%—6,38% year on year atau relatif sama dengan pertumbuhan ekonomi Jambi pada kuartal IV/2016 lalu.

Meily Ika Permata, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mengatakan pertumbuhan itu didorong oleh pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor industri pengolahan, serta sektor perdagangan besar, eceran reparasi mobil, dan sepeda motor.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi kuartal I/2017 didorong oleh pertumbuhan kinerja komunitas unggulan serta naiknya daya beli masyarakat.

“Optimisme pertumbuhan ekonomi kuartal I/2017 ini berdasarkan hasil survei kami terhadap kegiatan dunia usaha pada kuartal IV/2016 lalu yang menunjukkan adanya optimisme pelaku usaha dalam memandang perekonomian pada kuartal I/2017, dengan SBT positif sebesar 27,65%,” kata Meily saat paparan Desiminasi KEKR Jambi Kuartal IV/2016 di Jambi, Selasa (11/4/2017).

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Jambi sepanjang kuartal I/2017 didukung oleh membaiknya kinerja sektor perkebunan dan investasi yang diperkirakan tumbuh, kendati sedikit di bawah pertumbuhan 2016.

“Sektor industri pengolahan juga kami prediksi akan meningkat seiring bertambahnya bahan baku serta membaiknya daya beli masyarakat,” ujar Meily.

Namun demikian, Bank Indonesia memprediksi potensi melemahnya ekonomi Jambi (downside risk) akibat kenaikan suku bunga The Fed yang menjadi dampak dari kebijakan politik dan ekonomi Amerika Serikat, dapat mempengaruhi ekonomi Jambi pada tahun ini.

“Optimisme kami atas pertumbuhan ekonomi Jambi 2017 ini juga bukan tanpa perhitungan. Dampak kebijakan tax amnesty secara tidak langsung akan mendorong investasi pemerintah, swasta/korporasi di Jambi,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan tren inflasi, Bank Indonesia memproyeksi inflasi Jambi pada akhir 2017 diperkirakan tumbuh berkisar 4,02%—4,52% (yoy) sehingga masih inline dengan target inflasi Pemprov Jambi yang ditarget pada kisaran 4,20%.

Menurut Meily, banyak faktor yang mempengaruhi inflasi Jambi hingga akhir 2017 nanti. Salah satunya kenaikan harga BBM seiring dengan tren kenaikan harga minyak global dan rencana pengalihan pelanggan listrik 900 VA ke 1.300 VA untuk mengurangi beban subsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper